Peserta Pelatihan BLK Harus Out The Box

BLK Surabaya dibawah Disnakertrans Jatim melangsungkan penandatanganan dengan PT Putra Duta Pembangunan sebagai penyalur PMI (Pekerja Migran Indonesia) . Calon PMI sebelum diberangkatkan, akan diberikan pelatihan di BLK Surabaya.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Balai Latihan Kerja (BLK) Surabaya memulai pelatihan berbasis kompetensi terdiri sebelas kejuruan. Dalam kesempatan ini, Kepala Disnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo membuka kegiatan sekaligus memberikan dukungan semangat pada seluruh peserta pelatihan.
“Nantinya, pada 15 atau 20 tahun yang akan datang, Indonesia milik kalian, maka kalian harus meningkatkan kompetensi. Kalian harus berani out the box, untuk bisa maju/ Ini merupakan tantangan bagi kalian,” katanya, kemarin.
Dikatakannya, peserta pelatihan harus memiliki kualifikasi kompetensi sesuai bidang masing – masing, untuk menjamin dan memudahkan mengisi jabatan yang tersedia dan sebagai legalitas dipasar kerja.
Menariknya, dalam pelatihan kali ini terdapat 30 orang peserta dari Nusa Tenggara Timur. “Yang dari NTT mana semangatnya. Jika di NTT ada peluang maka kembalilah, dan jika tidak ada ada tetap cari kerja di Surabaya, itu caranya,” katanya dihadapan peserta pelatihan.
Ditempat yang sama, Kepala UPT PK / BLK Surabaya, Sihmanto menyampaikan, pelatihan berbasis kompetensi kali ini terdapat sebelas kejuruan seperti administrasi perkantoran, otomotif sepeda motor, drafter cad, customer service, instalasi tenaga.
Selain juga ada kejuruan instalasi listrik bangunan sederhana, teknik refrigerasi, pemasangan jaringan komputer, design grafis, perhotelan dan audio video/elektronika.
Ia mengharapkan, setelah peserta menyelesaikan pelatihan, diharapkan bisa bekerja di instansi maupun perusahaan dengan sesuai dengan kompetensi dan keahlian yang dimiliki sehingga bisa bersaing dengan dunia luar.
Sebelumnya, dalam pembukaan pelatihan tersebut, terdapat penandatanganan antara BLK Surabaya dengan PT Putra Duta Pembangunan selaku penyalur Pekerja Migran Indonesia.
Peserta dari perusahaan itu terbagi menjadi dua kelas kejuruan audio video. Mereka mengikuti pelatihan kerja dan jika selesai pelatihan akan dikirimkan ke negara tujuan. “Calon PMI harus memiliki skill. Jangan sampai ketika kerja, PMI tidak bisa apa apa,” tandasnya. [rac]

Tags: