Peserta Pelatihan Kewirausahaan Baru 2.000 orang

Joko Santoso

Joko Santoso

Bojonegoro, Bhirawa
Program pelatihan kerja bersertifikasi dan wirausaha oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial (Disnakertransos) Pemkab Bojonegoro, sekitar 33 item pelatihan yang akan diberikan kepada 12.000 pemuda-pemudi warga Bojonegoro.Namun jumlah peserta pelatihan tidak sesuai yang diharapkan sebelumnya, saat ini baru masuk sekitar 2.000 orang lebih.
Kabid Pengembangan Penempatan Kerja dan Trasmigrasi Disnakertransos Bojonegoro, Joko Santoso mengatakan, jumlah pendaftar peserta pelatihan kewirausahaan yang masuk di Disnakeertransos baru mencapai sekitar 2.000 orang dari berbagai Kecamatan. “ Saat ini data itu masih direkap dan belum semuanya masuk,” ungkap Joko Santoso kepada Bhirawa, Minggu (18/1) kemarin..
Menurut dia, untuk 33 item meliputi bidang pelatihan wirausaha ada pelatihan potong rambut, las listrik, servive HP, service otomotif, operator komputer, bordir, menjahit, dan masih banyak yang lainnya.
“ Sedangkan untuk pelatihan bersertifikasi ada welding (pengelasan), teknik instalasi listrik, perhotelan, service AC, mesin produksi, pengolahan hasil pertanian, rias pengantin, dan tata boga,” jelasnya.
Untuk biaya pelatihan kerja dan wirausaha menelan anggaran sebesar Rp 6 miliar. Dana tersebut diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun ini. “ Pelatihan tersebut akan dilaksanakan selama 6 hingga 12 hari atau menyesuaikan jenis pelatihan yang diikuti peserta. Tempat yang akan dijadikan pelatihan yakni dari desa peserta yang banyak pengikutnya,” imbuhnya.
Salah satu fasilitator pendamping program pelatihan dari Disnakertransos Bojonegoro, Novi mengaku, sebetulnya pelaksanaan tersebut sudah direncanakan matang dan dimulai pada Kamis (15/1) kemarin, namun karena jumlah peserta pelatihan belum sesuai harapan dari Pemkab dan Disnaker, maka terpaksa pelaksanaanya diundur Senin (19/1) besuk. “ Kalau melihat data saat ini, kemungkinan besar tidak akan sampai 12.000 orang pesertanya,” tuturnya.
Untuk sasaran dari program itu adalah anak muda usia produktif yakni usia 16 tahun sampai 35 tahun dan belum bekerja. Sementara, pelatihan itu akan dimulai bulan ini dan bagi dalam beberapa tahapan dari masing-masing wilayah.  “ Kalau secara keseluruhan ada 28 wilayah yakni meliputi setiap kecamatan di Bojonegoro,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dari tiap wilayah terebut diharuskan menyetorkan nama-nama minimal 60 sampai 150 orang sebagai peserta. Sehingga, program yang dijadwalkan rampung pada Desember 2015 itu sesuai rencana dan harapan. [bas]

Tags: