Pesisir Pantura Dominasi Perkawainan Usia Dini

Dwi Listyawardani

Dwi Listyawardani

Surabaya, Bhirawa
Tingginya angka usia perkawanian remaja membuat perhatian tersediri bagi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). BKKBN akan mengarap dau daerah yang dinilai sebagai sebab tinggi perkawinan dini yaitu daeah Tapal Kuda dan pesisir Pantura
Kepala Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jatim, Dwi Listyawardani mengatakan remaja Jatim yang menikah dini ada di angka 53/1.000. Perempuan yang biasa disapa Dani ini menyatakan angka rata-rata nasional adalah 48/1.000. “Masih terbilang tinggi, tapi kami tetap berupaya untuk menekan,” kata Dani.
Wilayah Jatim yang termasuk tinggi ada di sekitar Tapal Kuda dan pesisir Pantura. Dani menuturkan faktor budaya masih menjadi alasan utama para remaja Jatim menikah di usia yang belum matang. “Masih ada orangtua yang menjodohkan anak-anaknya. Namun, hal itu mulai tersaingi oleh pergaulan bebas,” sambungnya.
Kendati angka pernikahan dini tinggi, angka fertility rate (FR) cukup rendah, bahkan di bawah angka rata-rata nasional. FR Jatim ada di angka 2,07 sementara angka nasional 2,4. Hal ini berarti para pasangan suami-isteri di Jatim sudah aware untuk mengontrol kelahiran anak. “Kesadaran merencanakan keluarga para pasangan di Jatim sudah terbangun. Ini kami apresiasi dan terus lanjutkan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinkes Jatim Harsono mengaku, usia perkawinan terlalu muda dapat memperburuk kesehatan terutama wanita. Dengan alat reproduksi yang belum matang wanita dipaksa untuk melahirkan anak. ”Untuk wanita diharapkan di atas 20 tahun hal ini mengingat fungsi reproduksi wanita sudah matang,” jelasnya.
Dikatakannya masih banyak remaja yang menikah muda menjadi perhatian banyak pihak, Menurutnya, dengan memberikan sosilisasi dan pemahaman kepada remaja membuat pernikahan usia dini dapat dikurangi. Selain itu menurutnya, yang tidak kalah pentingnya adalah adanya peran serta dari orang tua dalam mengawal pergaulan remaja.
”Banyak pergaulan bebas menjadi faktor utama terjadinya pernikahan dini, disini peran serta orang tua dan masyarakat sangat diperlukan,” ucapnya. [dna]

Tags: