Pesona Kampung Surabaya Dibingkai Melalui Ajang Fotografi

Pengunjung saat menikmati foto-foto ‘Pesona Kampung Surabaya’ yang dipajang di di Taman Gantung, Lantai 3 Koridor, Gedung Siola

Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya melalui Bagian Humas Kota Surabaya menggelar pengumuman pemenang lomba fotografi bertajuk ‘Pesona Kampung Surabaya’. Dalam acara tersebut juga dihelat pameran 47 hasil karya dari para peserta lomba foto yang berlangsung di Taman Gantung, Lantai 3 Koridor, Gedung Siola, Jumat (28/6).
Kepala Sub Bagian Layanan Informasi, Humas Pemkot Surabaya, Yanuar Hermawan mengatakan, kegiatan ini digelar untuk mewadahi dan memberikan apresiasi terhadap pegiat foto pemula di Surabaya agar terus memproduksi karya-karya baru. “Ini adalah kegiatan tahunan kami. Kami siapkan untuk memberi wadah fotografer pemula agar terus berkarya,” kata Yanuar Hermawan saat ditemui di sela acara.
Ia menjelaskan, pengambilan tema Pesona Kampung Surabaya tersebut, bertujuan untuk menggali dan mengangkat lagi potensi kampung yang ada di Kota Surabaya. Menurutnya, tema tersebut bebas didefinisikan oleh peserta bagaimana mengintepretasikan kampung itu sendiri. Peserta juga dibebaskan mencari angle dan mengeskplore seluruh isi Kota Surabaya.
“Kami bebaskan mendefiniskan kampung itu seperti apa. Tidak hanya secara administratif kampung itu adalah bukan kota. Tapi rusun itu juga bagian dari kampung,” ujar Wawan, sapaan lekatnya.
Dalam kompetisi tersebut, panitian sebelumnya menghadirkan tiga dewan juri yang diundang untuk memberikan penilaian hasil karya peserta di Kantor Bagian Humas pada Rabu, (26/6/2019). Mereka diantaranya, Tan Josua Victor, Setio Adi, dan Anton Gautama. Masing-masing juri memberikan penilaian terhadap hasil karya foto para peserta.
Salah satu dewan juri, Setio Adi menjelaskan, ada tiga kualifikasi penilaian pada kompetisi kali ini. Pertama kesesuaian tema, kedua angle atau pengambilan gambar, dan teknik fotografi. “Ide untuk mengembangkan dan menemukan angle dari peserta ini sangat beragam dan menarik, bahkan beberapa (karya foto) membuat terpukau,” kata Setio Adi.
Selain penemuan angle yang menarik, lanjut Cak Yot sapaan akrab Setio Adi, tentunya juga harus disesuaikan dengan kualitas pengambilan gambar. Artinya teknik fotografi tidak boleh dilupakan. “Misalnya seperti resolusi dan diafragmanya juga tetap diperhatikan,” imbuh Pria yang juga seorang sutradara, aktor dan budayawan ini.
Dalam kontes kali ini, juara pertama berhasil diraih oleh Priyono dengan hasil karya “Kampung Ramah Lingkungan. Juara kedua, Andri Hariyanto dengan karya “Koran Pagi”. Sementara itu, juara ketiga berhasil diraih oleh Rahmad Dhanutirta dengan hasil karyanya “Ceria Bersama”.
Salah satu pemenang lomba, Priyono, menyampaikan suka citanya. Ia mengaku bahwa ini merupakan yang pertama kalinya mengikuti perlombaan foto dan mendapat juara pertama. “Saya senang sekali. Saya punya ketertarikan lebih pada fotografi sehingga saat lomba ini saya mengulik dari Surabaya ini apa sih sisi lain dari kota ini selain yang ditampilkan tata kotanya,” pungkasnya. [iib]

Tags: