Pesona Kediri Bumi Panji Siap Ramaikan GSBD Jatim

Membunyikan angklung sebagai tanda dibukanya GSBD Jatim dengan penyaji seni budaya dari Kabupaten Ponorogo.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Dalam kegiatan Gelar Seni Budaya Daerah (GSBD) Jawa Timur, giliran Kabupaten Kediri yang unjuk gigi. Dikenal sebagai Bumi Panji dan memiliki banyak potensi seni budaya dan pariwisata, pesona budaya ini bakal dihadirkan dalam pendopo Jayengrono UPT Taman Budaya Jawa Timur di Surabaya.
Sebuah drama tari berjudul Gendam Asmarandana bakal dipentaskan di pendopo Taman Budaya Jawa Timur Jalan Gentengkali 85 Surabaya, Jumat (17/10) malam. Pertunjukan ini merupakan bagian dari Gelar Seni Budaya Daerah (GSBD) Pesona Kediri Bumi Panji yang berlangsung hingga Sabtu (18/10) malam.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur Dr H Jarianto MSi menuturkan kegiatan rutin dimaksudkan untuk mempromosikan potensi seni budaya dan pariwisata daerah-daerah di Jatim secara bergiliran.
Kegiatan ini, dimulai sejak Jumat sore dengan penayangan selayang pandang Kabupaten Kediri, peninjauan stan pameran yang diiringi kesenian Tari Prajurit. Acara dimulai dengan Tari Edayan Kalasan, dan selepas acara seremonial disajikan Tari Iren, Tari Lasykar Moestopo dan persembahan lagu daerah berjudul Kediri Lagi.
Acara hari pertama itu dipungkasi dengan drama tari berjudul Gendam Asmarandana. Tari Iren, berangkat dari sifat yang dimiliki jim Wedal Werdi yang suka iri (iren, Jawa) sehingga kemauannya ingin tampil cantik dan mengubah dirinya menjadi Sekartaji.
“Ini adalah potongan dari Cerita Panji. Kini, Cerita Panji juga ditetapkan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Ingatan Dunia atau Memory of The World (MoW) dan tercantum dalam Memory of the World – UNESCO tertanggal 31 Oktober 2017,” kata Jarianto.
Sedangkan Tari Lasykar Moestopo menampilkan para wanita di bawah komando dan arahan dokter Moestopo ikut andil dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan mengusir sekutu yang enggan meninggalkan Nusantara, walaupun Indonesia telah menyatakan merdeka.
Sedangkan pada Sabtu, acara sudah dimulai pagi hari dengan Lomba Menghias Bola, disusul pergelaran seni Jaranan pada pukul 11.00 dan malam harinya disemarakkan dengan gelar Tayub Kediri. Selama dua hari juga diselenggarakan pameran seni budaya dan potensi unggulan Kabupaten Kediri, pameran pariwisata dan bazar kuliner khas Kediri. [rac]

Tags: