Pesta Pernikahan Tertunda Akibat Virus Corona di Kota Probolinggo

Gedung Paseban Sena legang akibat ditundanya acara resebsi kemanten. [wiwit agus pribadi/bhirawa]

(Dua Gedung Langganan Resepsi Rugi Ratusan Juta)
Kota Probolinggo, Bhirawa
Merebaknya virus corona (Covid-19) bukan lagi mengancam keselamatan manusia, tetapi sudah mengancam perekonomian dunia. Seperti yang terjadi di Kota Probolinggo, akibat virus tersebut gedung yang kerap jadi langganan pesta pernikahan, rugi besar. Akibat ditundanya booking tempat dan cateringnya.
Menurut pengelola Gedung Serba Guna Widya Harja, Yulia Chandra, pihaknya terpaksa mengembalikan uang DP kepada 8 pemesannya. Selain itu, juga meliburkan sebagian karyawannya, sedangkan sebagian lagi membagi shift kerjanya.
“Setidaknya sebanyak 8 pemesan termasuk kegiatan Ramayana ditunda dan kami mengembalikan uangnya senilai total Rp250 juta. Termasuk orang yang masuk waiting list di bulan April dan Mei. Apalagi kegiatan Ramayana selama satu bulan lebih ditunda. Untuk kegiatan sementara ini kami belum tau bagaimana,” jelasnya.
Selama masa libur ini, pihaknya lebih banyak melakukan bakti sosial. Salah satunya dengan memberikan tiga wastafel untuk digunakan banyak orang sebagai pencegahan penyebaran virus corona. Selain itu, Yuli mengatakan dari total karyawan tetap sebanyak 15 orang, kini masuk secara berrgantian sesuai pembagian shift.
“Untuk gaji, bulan Maret sampai Mei kami masih bisa menggaji karyawan. Karena ada dana cadangan akan tetapi kalau bulan Juni kami akan lakukan pertimbangan kembali. Entah itu pengurangan karyawan atau bagaimana. Inipun kami tidak berani memberikan promosi bila masih ada virus corona,” ungkapnya.
Yuli menceritakan sebelumnya pihaknya masih melakukan kegiatan dengan mengikuti aturan pemerintah daerah. Terutama dengan mengukur suhu menggunakan thermogun. Serta menyediakan handsanitzer. “Tapi, setelah maklumat Kapolri turun, langsung ditutup,” jelasnya.
Manajemen Gedung Paseban Sena di Jalan Suroyo, Angga Faydillah menuturkan hal yang sama. Ia mengatakan sebelum isu ini menjadi besar pihaknya sudah melakukan pencegehan virus corona sesuai SOP Paseban Sena. Mulai dari tamu dan karyawan sendiri.
“Bahwa setiap titik ataupun kegiatan, seperti di pos satpam, kantor, acara rapat dan wedding sudah kami berikan handsanitizer. Itu diterapkan setiap hari. Tak hanya itu, kami juga memberikan edukasi pada tamu dan karyawan tentang aturan dan himbauan pemerintah. Intinya dari pihak Paseban tidak membatalkan kegiatan, tetapi sudah melakukan langkah2 antisipasi untuk pencegahan dan meminimalkan resiko penyebaran virus,” ujarnya.
Angga mengatakan pihaknya memberikan opsi kepada pelanggan untuk menjadwalkan ulang acara. “Perkara nanti tamu itu meng-cancel atau menunda itu hak pemesan. Alhamdulillah setelah kunjungan, respon tamu luar biasa. Mereka berinisiatif sendiri dari hasil rapat keluarga dan membuat jadwal baru,” tuturnya.
Angga menambahkan, kalau bicara soal kebijakan kepada karyawan, ini bukan hal yang mudah untuk memberikan kebijakan. Yang dipikirkan adalah bagaimana caranya agar tidak saling merugikan dan memberatkan. “Bulan Maret dan April ini ada sekira 10 pesanan, yang pasti omzet menurun. Perhotelan di Indonesia pasti terdampak adanya virus corona ini,” terangnya dan menolak menyebut angka pasti.
Ditengah transfer dan kewaspadaan distribusi Covid -19 di Kota Probolinggo, sebuah pertemuan pernikahan akhirnya ditunda. Sejatinya, resepsi pernikahan itu akan dilaksanakan Sabtu, 28 Maret mendatang. Dengan segala pertimbangan pada akhirnya akan bertemu pasangan Putri S.Ningrum dan Satrio.
Undangan pasangan asal Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo dan Desa Bayeman, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo sudah tersebar. Kendati akad nikah sudah dilaksanakan pada 23 Desember 2019 lalu, resepsi baru akan dilaksanakan bulan ini di aula Kelurahan Mangunharjo, Jalan WR Supratman.
Namun pada hari Selasa (24/3) menyebarkan informasi di media sosial, bertuliskan “Sehubungan dengan adanya virus Covid 19, Kapolri meminta pengumpulan yang mendatangkan banyak massa harus dibubarkan, maka resepsi pernikahan Putri dan Satrio 28 Maret 2020 ditunda. Terima kasih dan mohon maaf atas ketidaknyamanannya ” .
“Membaca pengumuman ini, saya sangat terharu. Semoga dibatalkannya resepsi tidak mengurangi kebahagiaan kedua mempelai. Mudah-mudahan menjadi contoh untuk yang lain, ” tulis Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin dalam status whatsapp -nya.
Habib Hadi melihat postingan tersebut mengapresiasinya. “Saya ucapkan selamat berbahagia, semoga sakinah mawadah warrahmah. Ditundanya acara itu diharapkan tidak lepas dari upaya agar semua saudara, undangan undangan terhindar dari Covid 19, ” katanya.
Lurah Mangunharjo, Risqi Fadillah mengungkapkan, Ibu Jumaiyah, orang tua mempelai sebenarnya sudah membooking aula kelurahan sejak Desember. “Selasa (24/3) kami di panggil ke kantor, kami meminta pendampingan dari Bhabinkamtibmas juga. Disampaikan sesuai maklumat Kapolri dan beberapa tanggapan seperti resepsi pernikahan menjadi fasilitas penularan virus dan bisa jadi banyak yang tidak hadir di acara tersebut, dengan berbagai pertimbangan akhirnya ditunda” kata Risqi.
“Dengan sosialisasi yang terus menerus akan adanya covid-19 dan bahayanya, maka banyak yang sadar akan hal tersebut sehingga setidaknya 8 acara resepsi pernikahan di wilayah kecamatan Banyuanyar dibatalkan si punya hajat dengan lapang dada,” tambah dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo. [wap]

Tags: