Pesta Rakyat Hari Jadi Jatim ke-70 Tahun Targetkan Rp 1,5 Milyar

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Gelar Pesta Rakyat memperingati hari jadi Jatim ke 70 tahun menargetkan transaksi penjualan senilai Rp. 1,5 Milyar rupiah. Jumlah itu bisa terlampaui mengingat jumlah pengunjung yang datang memadati stand membludak di hari pertama pembukaan tanggal 29 Oktober 2015.
Apalagi, Madiun merupakan kota yang strategis karena mudah dijangkau oleh transportasi dan menjadi tujuan belanja dari kabupaten yang ada disekitarnya seperti Ngawi, Magetan, Ponorogo dan Nganjuk.”Kalau tempatnya memang strategis karena bisa dijangkau dan aksesnya sangat mudah. Saya kira banyak pengunjung dari kabupaten sekitar Madiun yang datang untuk membeli barang yang dijual,” kata Andi Eka Syahputra Direktur Utama CV Vigar Abadi Cemerlang Pelaksana Pesta Rakyat di Madiun.
“Kami ingin agar UMKM Jatim bisa berperan dan menguasai pasar domestic. Kalau itu sudah terjadi, saya yakin ketika MEA diberlakukan UMKM kita tidak akan kalah menghadapi produk dari mancanegara,” terangnya.
Menurut dia, penguatan jaringan pemasaran antar kabupaten/kota memang lebih bermanfaat bagi UMKM, terutama yang modalnya kecil. Pasalnya, biaya operasional yang dikeluarkan juga murah sehingga tidak membebani ongkos produksi.”Saya kira jaringan pemasaran antar kabupaten itu sangat penting karena biaya yang dikeluarkan juga murah. Banyak UMKM yang bergantung pada pameran seperti ini,” jelasnya.
Kota Madiun menurutnya, merupakan kota yang strategis karena mudah dijangkau oleh transportasi dan menjadi tujuan belanja dari kabupaten yang ada disekitarnya seperti Ngawi, Magetan, Ponorogo dan Nganjuk. Apalagi stand Pesta Rakyat ini berjumlah 102 stand. Jumlah tersebut terdiri dari 38 Deskranasda Kab/Kota se-Jatim, perbankan hingga instansi swasta dan pelaku usaha dari Kab/Kota di Jatim.
“Kalau tempatnya memang strategis karena bisa dijangkau dan aksesnya sangat mudah. Saya kira banyak pengunjung dari kabupaten sekitar Madiun yang datang untuk membeli barang yang dijual,” tambahnya.
Antusias masyarakat yang mendatangi alun-alun Kota Madiun membuat Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. Saifullah Yusuf merasa bangga. Dia mengatakan,dengan hadirnya ribuan masyarakat Kota Madiun ini menunjukan bahwa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan penyelamat ekonomi Jatim di saat krisis Ekonomi.
“UMKM inilah yang menjadi penyelamat ekonomi Jatim. UMKM Jatim perannya secara terus menerus harus diperhatikan oleh pemerintah,” ujarnya di hadapan pelaku usaha dan masyarakat Madiun saat membuka Pesta Rakyat dan Pentas Seni Jawa Timur di Alun-Alun Kota Madiun, Kamis (29/10) malam.
Ia menjelaskan, kehebatan UMKM sudah teruji pada saat krisis yang melanda beberapa tahun lalu. Banyak pengusaha, industri skala besar dan perusahaan kesulitan dalam menyelamatkan diri dari terpaan krisis yang melanda. Sedangkan, UMKM yang jumlahnya ribuan di Jatim sangat kuat dan tangguh dalam menghadapi terpaan krisis yang melanda.
Menurutnya, UMKM merupakan penopang utama PDRB Jatim sekaligus terbukti mampu menjadi penyerap tenaga kerja dan sumber nafkah bagi masyarakat. Dengan kekuatan sebanyak 6,8 juta pengusaha (UMKM) yang terkategori dari 95,71 persen usaha mikro dan 3,84 persen usaha kecil dan 0,45 persen menengah, UMKM mampu memberikan kontribusi terbaik bagi PDRB Jatim sebesar 54,98 persen atau senilai dengan Rp. 1.100 Trilliun.
Dari jumlah tersebut, keberadaan UMKM mampu menyerap tenaga kerja sebesar 11,12 juta orang. Untuk itu, pengusaha dan pemilik UMKM harus siap menjadi ujung tombak dalam persaingan di era kawasan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) hingga di era Pesta bebas.
“Penyelamat kita ya UMKM Ini. Mereka adalah orang-orang hebat yang bisa menyelamatkan ekonomi kita di saat-saat krisis. Pelaku UMKM seperti pengusaha kuliner, industri akik, pedagang kerajinan tangan hingga kerajinan batik yang ada di sini inilah penyelamat kita,” tegasnya.
Gus Ipul berharap, krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan dunia terus pulih dan berangsur baik. Tujuannya, agar masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan secara berkelanjutan.
“Saya berharap, tahun depan kegiatan seperti Pesta Rakyat ini bisa terus dilakukan. Diharapkan, tahun depan bisa diadakan kegiatan serupa dengan disuguhi tontonan budaya seperti Pagelaran Wayang Kulit,” terangnya yang disambut ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) hingga pedagang yang memadati Alun-Alun Kota Madiun.
Walikota Madiun Bambang Irianto yakin bahwa Jatim akan siap dan akan menjadi pemenang menghadapi MEA pada akhir 2015. Keyakinan tersebut di dasari oleh perhatian dari Pemprov Jatim yang memberikan pelatihan dan bekal kepada pelaku UMKM agar dapat berdaya saing. “Kita tidak kalah dengan Malaysia dan Thailand. Jatim memiliki pasar yang menjanjikan. Semoga kita bisa menjadi pemenang dan bertarung pada MEA,” terangnya. [iib]

Tags: