Petakan Kerawanan Pileg dan Pilpres 2014

Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus (duduk kiri) memimpin rakor pengamanan Pileg di Ruang Nusantara Pemkot Mojokerto,  Selasa (18/3) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus (duduk kiri) memimpin rakor pengamanan Pileg di Ruang Nusantara Pemkot Mojokerto, Selasa (18/3) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus mengundang Komandan Kodim 0815 dan Kapolresta di ruang Nusantara Pemkot Mojokerto, Selasa (18/3) kemarin. Upaya itu dilakukan untuk pemetaan kerawanan di wilayah Kota Mojokerto menjelang Pemilihan Legeslatif (Pileg) 9 April mendatang. Selain Dandim dan Kapolresta, Wali Kota juga mendatangkan Panwaslu, KPU, Camat serta  Lurah se Kota Mojokerto.
Menurut Wali Kota Mas’ud, Pemkot  perlu membentuk tim koordinasi untuk memberikan dukungan penuh pelaksanaan Pileg. Tim itu melibatkan lintas instasi agar Pemilu berjalan sebagaimana yang diharapkan.  ”Tim ini dibentuk Pemkot Mojokerto, dengan Sekretariat di Bakesebangpol. Anggotanya instansi terkait yang punya tugas baik langsung maupun tidak langsung, seperti Polisi, TNI, kejaksaaan, dan Pemkot,” terang Walikota.
Semua elemen itu, menurut wali kota diharapkan bisa memberi peran nyata dalam pelaksanaan Pemilu sesuai Tupoksi. Dengan koordinasi maka akan berjalan sesuai dengan harapan. Ibaratnya sapu lidi kalau hanya lidi banyak dan diikat jadi satu maka bisa bermanfaat.
Lebih lanjut, dikatakan wali kota, Pemkot sudah berkali-kali memiliki pengalaman tentang Pemilu. Sehingga semakin tahun harus semakin baik, kondisi itu membutuhkan kedewasaan politik dari seluruh stakeholder. ”Ukuran Pemilu baik bisa dilihat dari sejauhmana kesiapan pelaksana Pemilu, seperti KPU, Panwaslu, Pemda, dan aparat keamanan, dengan prinsip mengacu pada asas demokrasi. Kita bangsa timur harus tegas tapi luwes,” pesan Walikota.
Pemilu berlangsung baik bisa juga dilihat dari segi pelaksanaannya nanti, apakah berjalan aman, tertib, luber, jujur dan adil. ”Sebab pelaksanaannya nanti tidak hanya dilihat negara kita tapi juga di mata internasional. Selain itu, ukuran Pemilu baik juga bisa dilihat dari segi partisipasi rakyat dalam memberikan haknya,” jelasnya.
Dalam kesempatan kemarin, materi tentang kesiapan Pemilu disampaikan oleh KPU, Panwaslu. Sedangkan pemetaan kerawanan dilakukan Kapolresta dan Dandim. ”Kita fokus melakukan pengamanan dengan menerapkan enam monitoring,” papar AKBP Wiji Suwartini, Kapolresta Mojokerto.
Keenam monitoring itu diantaranya  pengiriman penyimpanan logistik Pemilu, monitoring KPU dalam kesiapan menjelang pemungutan suara, monitoring persiapan dan pembuatan bilik suara, monitoring pemungutan suara pada hari H, monitoring penghitungan suara, dan monitoring penetapan kursi anggota DPRD, propinsi, pusat, dan caleg partai peserta Pemilu. [kar]

Tags: