Petakan Permukiman Kumuh di Kabupaten Sampang

DPRKP bersama tim saat survey permukimam kumuh, di Kampung Juklanteng, Kelurahan Banyuanyar.

Sampang, Bhirawa
Pemetaan permukiman kumuh di Kabupaten Sampang, versi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Sampang menyebut ada empat Kecamatan masuk katagori kampung permukiman warga yang kumuh.
Kepala DPRKP Sampang H. Hannan saat dikonfirmasi melalui Candra Amin Kepala Bidang (Kabid) Kawasan permukiman, mengatakan memang ada 4 Kecamatan di Kabupaten Sampang yang masuk katagori permukiman kumuh,
Lebih lanjut ia menyebutkan ke empat kecamatan itu adalah Kecamatan Sampang Kota, Camplong, Ketapang, dan Sreseh.Dari 4 Kecamatan tersebut tersebar di 19 Desa/Kelurahan. Kamis(10/5).
Lanjut Candra guna mematangkan penanganan yang tepat terhadap kondisi permukiman kumuh, kami juga melakukan survey investigasi desain (SID) dengan mengandeng konsultan pihak ketiga ke lokasi lokasi yang sudah ditetapkan, kemudian hasil kajian konsultan tersebut menjadi landasan untuk melakukan perencanaan, penataan intrastuktur wilayah pemukiman kumuh.
“Adapun katagori permukiman kumuh itu, bisa diukur belum ketersedian yang layak seperti penataan bangunan, jalan, grenase, air minum, air limbah, persampahan, dan protensi kebakaran yang berada di lingkungan permukiman warga. Terang Candra saat ditemui lokasi surve di Kampung Juklanteng, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang.
Sementara Sholehuddin Ketua RT4/RW1, Kampung Juklanteng, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Sampang Kota, mengatakan khusus RT 4 penduduknya cukup padat dengan jumlah 160 kepala keluarga (KK), “Dengan rata rata warga kami bermata pencarian penjual ikan,” ujarnya.
Terkait sistem pembuangan sampah di wilayah kami memang hingga saat ini masih belum ada lokasi khusus pembuangan sampah, sementara warga saat ini masih membuang sampah di lahan milik warga yang masih belum membangun, kemudian dari petugas kebersihan pemerintah daerah tidak ada yang mengangkut sampah warga.
“Terkait ketersedian air bersih, mulai tahun 2008 lalu di daerah kami sudah macet total, sehingga warga dengan swadaya menyambung pipa ke salah satu sumur warga di Kampung sebelum sebelah, karena lokasi tanah kami rata rata sumber airnya asin, kami berharap pemerintah daerah bisa membantu kondisi yang dialami warga kami. harapnya.(Lis)

Tags: