Petambak Sedati Keluhkan Sampah Sungai

Tidak hanya di sungai, sampah kalau sampai masuk dalam area tambak tentu saja bisa membahayakan bandeng dan udang peliharan petani tambak. [ali kusyanto/bhirawa]

Tidak hanya di sungai, sampah kalau sampai masuk dalam area tambak tentu saja bisa membahayakan bandeng dan udang peliharan petani tambak. [ali kusyanto/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Petani tambak di Kec Sedati, Kab Sidoarjo, berharap ada tindakan dari pemerintah setempat berupa pembersihan sungai di wilayah mereka. Sebab air sungai itu digunakan untuk bahan baku utama air di tambak mereka.
Salah seorang petani tambak di Desa Buncitan, Khumaidy mengatakan, masalah air baku sungai ini merupakan masalah krusial yang harus segera dicarikan solusinya. Salah satunya  pembersihan saluran sungai yang kini banyak terdapat sampah rumah tangga, karena bisa mengganggu kualitas air sungai,” kata Khumaidy, baru-baru ini.
Khumaidy mengemukakan, kini kondisi air sungai yang ada di wilayah Kec Sedati sangat jelek untuk digunakan sebagai bahan baku kebutuhan tambak. Air sungai tetap dibutuhkan untuk tambak, sebab bandeng maupun udang tak bisa hidup hanya mengandalkan air laut saja.
Sementara itu, juga pernah disampaikan Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Sidoarjo, Alimin Taubah, masalah menumpuknya endapan sampah di sungai sudah sering disampaikan Rukun Nelayan Segoro Tambak kepada Dinas Pengairan Kab Sidoarjo.
Tetapi meski Dinas Pengairan Sidoarjo sudah kerap mengeruk endapan sampah di sungai yang ada di wilayah Sidoarjo bagian timur itu, tapi tidak tahu kenapa dari versi petambak, masih saja dianggap kurang berarti.
Kabid Operasional dan Pemeliharaan Dinas PU Pengairan Sidoarjo, Ir Agus Hidayat MSi, dalam suatu kesempatan pernah mengatakan penanganan masalah sampah yang terus menggunung di sungai, tiap hari  sudah menjadi aktifitas rutin Dinas PU Pengairan untuk membersihkan, agar saluran sungai itu terbebas dari sampah.
”Kondisi sekarang belum bisa terwujudkan, jika tanpa adanya kesadaran masyarakat dan peran serta berbagai pihak terkait. Mereka harus bersama-sama dalam menjaga kebersihan saluran di  wilayah masing-masing agar sungai tak tersumbat,” jelas Agus.
Agus juga menegaskan, kegiatan bersih-bersih sungai ini dilakukan semoga masyarakat terketuk hatinya, dan dapat melihat betapa sulitnya mebersihkan sampah yang berada di sungai. [kus]

Tags: