Petani Bawang Merah Desa Cemeng Bakalan Sidoarjo Optimis Walau Beresiko

Para petani Bawang Merah Desa Cemeng Bakalan Sidoarjo menunjukkan hasil panenannya. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Sebagaian para petani padi sekarang ini banyak yang memanfaatkan peluang untuk menjadi patani Bawang Merah. Karena dinilai hasil dan keuntungannya sangat menjanjikan. Selain itu juga sebagai langkah untuk memutus mata rantai hama padi atau gangguan lainnya yang terus mengikuti.

Kepala Desa Cemeng Bakalan Sidoarjo Samsul Huda mengungkapkan, dengan mengibaratkan, kalau kita ingin beli rumah baru dan mobil baru marilah kita menanam bawang merah. “Tapi kita juga harus siap kehilangan rumah juga karena resikonya,” ungkapnya.

Ia jelaskan, dengan ilmu dan pengalaman yang mumpuni Insya Alloh resiko itu tidak akan terjadi. Adanya pandemi Covid-19 ini seluruh unit kerja saya di luar kepala desa harus punya unit kerja tersendiri. Kalau hanya mengandalkan jadi kepala desa ya wes tekor. “Jadi menanam bawang merah itu sangat tergantung cuaca dan harga perkilonya. Sekarang kisaran Rp 10.000 itu basah,” katanya (3/8) kemarin.

Sementara itu Kabid Sarpras dan Perkebunan dari Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo Nusfa Muzdalifah menerangkan kalau lokasi penanaman Bawang Merah di Sidoarjo ada itu 7 titik lokasi/lahan. Ada 3 lahan di wilayah Kecamatan Balongbendo, 1 lahan di Kecamatan Prambon, 2 lahan Kecamatan Wonoayu dan 1 lahan lagi di Kecamatan Tarik. “Tiap lahan mendapatkan bantuan benih 500 kg, juga dapat pupuk organik, fungisida dan herbisida,” jelasnya.

Program ini semi organik. Untuk biaya garap itu dari petani sendiri yang mengerjakan, kalau untuk yang lain-lainnya dari dinas semua. Adapun yang menyebabkan gagal panen curah hujan yang tinggi. Termasuk adanya penyakit, mulai jamur dan rumput atau alang-alang karena bawangnya tidak terlihat. “Itulah suka duka menanam bawang merah,” katanya.

Nusfa juga menjelaskan untuk biaya operasionalnya sekiar Rp 92 juta per setengah hektar, hasilnya bisa mencapai sekitar Rp 150 juta. “Untuk tanaman Bawah Merah dalam setahun bisa tiga kali panen sampai empat kali panen,” pungkasnya.[ach]

Tags: