Petani Buah dan Sayur Kota Batu Tak Perlu Risau Pasarkan Hasil Panen

Wakil Walikota Batu, Punjul Santoso

Kota Batu,Bhirawa
Para petani buah dan sayur di Kota Batu tak perlu khawatir lagi hasil panennya tak laku di pasaran. Karena Pemerintah Kota Batu segera membuat kebijakan bahwa hotel dan Restaurant di Kota Batu harus menggunakan produk pertanian lokal. Buah-buahan hasil panen petani Batu harus disajikan kepada para tamu yang menginap di hotel atau makan di restaurant.
“Perwali terkait produk buah lokal agar disajikan di hotel dan restaurant ini sudah ada, tinggal kita perlu komunikasi dengan PHRI (Persatuan Hotel Restaurant Indonesia-red) dan para pelaku usaha,” ujar Wakil Walikota Batu, Punjul Santoso, Jumat (3/8).
Kebijakan ini, kata Punjul, sudah pernah dipaparkan dalam visi misi Wali Kota Batu, saat dirinya bersama Dewanti Rumpoko melakukan kampanye Pilkada Kota Batu tahun 2017 lalu. Adapun mekanismenya, petani buah atau sayur tidak langsung memasarkan ke hotel-hotel, namun akan diwadahi melalui Batu Wisata Resources (BWR) yang merupakan BUMD milik Pemkot Batu.
“Kita kan punya BUMD, yakni BWR, nanti mereka bisa membeli sayur dan buah dari petani, dan nanti BWR yang akan melakukan kerjasama dengan hotel dan restaurant yang ada,”jelas Punjul.
Dengan kebijakan ini, pihak hotel dan restaurant tak perlu risau. Karena pembelian buah dan sayur tidak dibebankan kepada mereka, namun dibebankan pada wisatawan untuk pembeliannya.
Dicontohkan, sebuah kamar di hotel A, semalam harganya Rp 1,5 juta, biaya untuk pembelian apel atau sayuran itu dimasukkan dalam harga kamar tersebut.
Kebijakan ini akan segera disosialisasikan kepada pengusaha hotel dan restaurant. Selain itu Pemkot Batu juga akan mengajukan raperda yang mengatur penyajian sayur dan buah ini kepada DPRD setempat.
Terpisah, Sekretaris PHRI Kota Batu, Titik S Ariyanto mengatakan bahwa pihaknya belum pernah mendengar rencana pemberlakuan kebijakan ini. “Kok belum pernah mendengar ya, kapan hal ini disampaikan Kepala Daerah?,” katanya saat dikonfirmasi.
Karena itu, Titik mengatakan PHRI akan menunggu sosialisasi dari Pemkot Batu terkait masalah ini. Selama ini, menurutnya, hotel- hotel dan Restaurant di Kota Batu sudah menggunakan buah dan sayur dengan membeli melalui suplier.
“Kita akan mendukung kebijakan ini asalkan harganya tidak memberatkan hotel, ya gak apa-apa,” pungkas Titik.(nas)

Tags: