Petani Disarankan Bentuk Kemitraan Bareng Pabrik

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Lamongan, Bhirawa
Tembakau  menjadi komoditas produktif pada musim kemarau. Karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi,itu di tunjukkan bahwa harga tembakau cenderung stabil dan ada kemungkinan bisa lebih naik lagi. Dikatakan dalam sambutan Dewan Pembina Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) dalam Munas III di Lamongan, Kamis (29/10), tanaman tembakau merupakan komoditas yang punya nilai ekonomi lebih tinggi dibanding dengan komoditas selain tembakau.
Namun, untuk kian meningkatkan kesejahteraan petani, dalam konteks pengembangan yang bercirikan inovasi, Lalju Amin menyarankan petani membentuk kemitraan. Pola kemitraan bisa meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas. Selain itu, pola kemitraan dengan perusahaan bisa memperkuat akses terhadap pasar, modal, dan teknologi. “APTI merekomendasikan dan mendukung dijalankannya program kemitraan
antara petani dengan pemasok atau pabrikan,” sambung Lalu Amin.
Ia menjelaskan, dalam pengembangan pola kemitraan, petani tembakau akan terbantu dari dana operasional. Belum lagi hasil yang meningkat drastis, dibanding pengelolaan secara mandiri. Petani juga tidak
kesulitan menjual hasil panennya. “Ini sebagia solusi yang paling efektif untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas tembakau nasional. Melalui kemitraan petani bisa mendapatkan kepastian pasar,” ujar Lalu Amin.
Lebih lanjut ia menyebutkan, kemitraan merupakan program pendampingan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk komitmen untuk mensejahterakan petani tembakau. “Petani punya akses penjualan
langsung, pengadaan sarana produksi, permodalan, pendampingan, dan bantuan teknis,” bebernya. [mb9]

Tags: