Petani Hutan di Jember Solid Dukung Gus Ipul-Mbak Puti

Jember, Bhirawa
Dinilai peduli dengan petani hutan, warga yang tergabung dalam Wadah Aspirasi Warga Petani (Wartani) Desa Curah Nongko, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember sepakat dukung Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno.
Hal ini disampaikan Ketua Wartani Curah Nongko, Jember, Yatmi kepada Mbak Puti, sapaan akrab Puti Guntur Sekarno saat bertemu ratusan petani hutan, Senin (18/6/2018). Seperti biasanya, Mbak Puti menyerap aspirasi warga yang menjadi kendala selama ini.
Yatmi mengatakan bahwa program yang diusung Gus Ipul-Mbak Puti sejalan dengan Nasional yakni Program Perhutanan Sosial bagi masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan Mbak Puti kepada kami. Bagi kami dukungan Mbak Puti ini sebagai wujud keberpihakan kepada masyarakat kecil dan segaris dengan kebijakan Pak Presiden Jokowi yang ada di sekitar hutan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, ada seluas 332 hektar tanah yang telah difungsikan warga masyarakat yang ada di dua desa yakni, Curah Nongko dan Andong Rejo, Kecamatan Tempurejo.
“Apa yang diaspirasikan warga sudah ada di pusat (Program, red). Tapi, warga masih kesulitan untuk mengolah hasil pertaniannya yang bisa bernilai lebih. Selama ini, yang banyak dijual dan bisa dikelola adalah pisang,” jelasnya.
Sementara, Mbak Puti mengatakan, aktivitas petani di kawasan hutan harus diperkuat dengan cara pemberian benih beberapa komoditi pertanian hingga pengembangan koperasi. Pengelohan hasil pertanian juga dibutuhkan agar perekonomian warga juga bisa terangkat.
“Mereka meminta supaya penguatan untuk pengolahan hasil pertanian berupa pisang dan dijual. Nah, kami punya program yang bisa memperkuat lewat pengolahan pisang jadi berbagai olahan. Seperti dibuat keripik, kue, selai dan juga ice cream dan masih banyak lagi,” kata Mbak Puti.
Bukan hanya itu, Mbak Puti juga bakal mendorong penguatan terkait packaging-nya (kemasan). Sebab, dengan kemasan yang menarik dan kualitas rasa berkelas-lah, nilai jual juga ikut terangkat.
“Dengan kemasan yang baik tentunya akan meningkatkan nilai jual dari pada hasil olahan pisang itu sendiri. Saat ini, beberapa anak-anak muda juga berhasil mengolah pisang menjadi makanan yang enak dan layak jual. Meski demikian, mereka tetap terkoneksi dengan kelompok ibu-ibu yang bisa memberikan fasilitasi pelatihan,” jelasnya. (geh)

Tags: