Petani Kab.Malang Terima Ratusan Alsinta

Bupati Malang H Rendra Kresna (kanan) saat menyerahkan secara simbolis Alsinta kepada petani yang tergabung dalam gapoktan

Bupati Malang H Rendra Kresna (kanan) saat menyerahkan secara simbolis Alsinta kepada petani yang tergabung dalam gapoktan

(Tingkatkan Produksi Pertanian]
Kab Malang, Bhirawa
Petani di wilayah Kabupaten Malang, saat ini kesulitan memperkerjakan buruh tani sebagai penggarap lahan persawahan. Sehingga dengan sulitnya mencari buruh tani, hal itu berdampak pada produktifitas pertanian. Agar produktifitas pertanian di Kabupaten Malang tidak terganggu, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang memberikan bantuan Alat Mesin Pertanian  (Alsintan) kepada  para kelompok tani (gapoktan).
Menurut Bupati Malang, H Rendra Kresna, Selasa (28/6) kemarin usai menyerahkan secara simbolis penyerahan Alsinta kepada perwakilan gapoktan di kantor Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Malang, ada sebanyak 319 Alsinta yang mendapatkan bantuan. Bantuan tersebut  berupa 11 jenis peralatan pertanian. Diantaranya, hand traktor, hand sprayer manual dan elektrik, pompa air manual dan elektrik, cultivator, rice transplanter, dan power sprayer.
“Alat pertanian yang kita serahkan kepada gapoktan, itu semua untuk mempermudah para petani untuk mengerjakan lahan pertaniannya. Sehingga dengan bantuan Alsinta, kita harapkan petani bisa lebih meningkatkan produksi petaniannya,” tegasnya.
Penyerahan bantuan Alsinta, jelas Rendra, hal ini dalam rangka Gebyar Alsinta Hari Krida Pertanian ke 44. Dan selain bantuan Alsinta ini dalam rangka mempermudah kerja petani, juga dalam rangka agar petani  tetap bertahan sebagai petani. Jika dihitung biaya produksi dengan hasil pertanian yang dihasilkan oleh para petani dengan cara konvesional, ada yang memang menguntungkan dan ada yang hanya balik modal.
“Namun, dengan adanya bantuan Alsinta, tentunya petani akan lebih dimudahkan dalam menggarap lahan pertaniannya. Sehingga nantinya tidaknya petani yang diuntungkan, tapi Pemkab Malang juga diuntungkan dengan meningkatkatnya produksifitas pertanian. Dan Kabupaten Malang akan tetap menjadi salah satu daerah di Jawa Timur (Jatim) surplus pangan,” paparnya.
Rendra mengakui,  petani pada saat sekarang ini betul-betul membutuhkan peralatan pendukung. Karena seiring perkembangan dan kemanjuan jaman, beberapa orang yang dahulu aktif sebagai petani sudah banyak yang keluar dari profesinya, dan beralih profesi sebagai  pekerja pabrik. Beralihnya profesi petani ini, menyebabkan petani kekurangan tenaga penggarap lahan pertanian. Seperti buruh tebang, buruh matun, bahkan dahulu bajak yang sering digunakan untuk mengolah sawah berupa sapi atau kerbau hanya tinggal sedikit sekali.
“Sehingga hal ini perlu kita perhatikan, agar petani dapat tetap bertahan dalam prosesinya sebagai petani. Oleh karena itu, Pemkab Malang terus berupaya memberikan bantuan peralatan petanian sebagai ganti tenaga manusia yang dahulu jadi bagian dari pertanian,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Distanbun Kabupaten Malang Tomie, Herawanto menambahkan, bantuan Alsinta yang telah dibagikan kepada para petani melalui gapoktan total anggarannya mencapai Rp10 miliar. Diharapkan dengan bantuan alat tersebut, petani akan makin produktif dan dapat meningkatkan kesejahteraan pada para petani di Kabupaten Malang. [cyn]

Tags: