Petani Kembangkan Durian dan Pisang Tumbuh Subur di Tanah Merah Lamongan

H.Sholahuddin bersama para Petani di Daerah Tanah Abang mengembakan perkebunan Pisang dan Durian.(Alimun Hakim/Bhirawa).

(Perlu Keyakinan Para Petani Agar Tak Ragu Untuk Mencoba)
Lamongan,Bhirawa 
Selain sebagai daerah yang memiliki produktivitas pertanian padi , perikanan dan jagung. Produksi pertanian di Lamongan kini semakin berwarna dengan hasil pengembangan perkebunan untuk Pohon Pisang dan Durian. 
Ada tiga jenis Pohon Pisang san Durian yang saat ini di kembangkan di daerah tanah  merah (abang,jawa red) tepatnya di Desa Karangcangkring, Kecamatan Karanggeneng , Desa Bulu Brangsi  , Kecamatan Laren , Kabupaten Lamongan dan Desa Sugihan, Kecamatan Solokuro. 
Tiga jenis Pohon Pisang itu bernama Pisang Mas Kirana,Pisang Raja Bulu dan Pisang Cavendish. Sementara untuk perkebunan lainya yang saat ini tengah di kembangkan petani adalah Pohon Durian Sugihan dengan lokasi perkebunanya di Desa
Sugihan,Kecamatan Solokuro. 
Untuk tiga jenis pohon pisang di kembangkan di 7,5 hektare  masing – masing di desa karangcangkring kecamatan karanggeneng 2,5 dan di Desa Bulubrangsi 5 hektar dengan masa tanam mulai 5 september 2019 hingga sekarang sudah masuk masa panen. 
Dengan produktifitas perkebunan itu, Petani diharapkan untuk yakin dan tidak ragu dalam mencoba perkebunan pisang dan durian di daerah dataran tanah merah Lamongan ini. 
“Struktir tanah yang mendukung,  Selain membuat tanaman sangat subur dan tahan tehadap penyakit,  yang kedua adalah rasanya , Rasa manis dan sedikit asam  sangat has dan membuat sangat laku,” kata Sholahuddin , petani yang mampu memotivasi petani lain di daerah sekitarnya, Rabu (15/4) usai melakukan panen. 
Sosok petani yang sebelumnya sukses mengembangkan jagung ini menjelaskan,Tiap 1 tundunya harganya paling murah 125 .000 sampai 150.000 rupiah . Tentu ini sangat menghasilkan bagi petani. Dengan masa tanam kurang lebih 7 sampai 8 bulan sudah bisa di panen. 
Nah, lanjut Sholahuddin, Setelah itu anakan yang pertama , dia segera menyusul dan berbuah. Jadi dalam satu tahun setiap satu rumpun  itu minimal tiga  pohon mesti berbuah. “Kalau 1 hektar kita tanami 3 × 3 meter saja,  ada 1.000 populasi atau rumpun. Satu tahun sudah dapat 3000 tundun atau pandan.” jelasnya. 
“Jika di kalkulasi, harganya tsatu tundun 150.000 , maka petani mendapatkan penghasilan 450 juta per hektar,” imbuh pria yang turut maju sebagai Bakal Calon Bupati Lamongan ini. 
Melihat potensi itu, Dia mengajak kepada petani di daerahnya agar tidak ragu lagi untuk berkebun pisang atau mengembangkan pisang. “Maka dari itu petani jangan ragu. berkebun pisang itu sangat menguntungkan.Sehingga tanaman pisang yang sebelumnya  hanya tanaman sambilan yang di tanam di galengan atau depan rumah dan per karangan. Jika di kebunkan ternyata hasilnya luar biasa dan sangat menguntungkan,” terangnya. 
Sementara untuk masalah tekhnik tanam pohon pisangnya, di paparkan Ketua Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI) sangatlah mudah.”Cukuplah tanam seperti biasa dan yang penting adalah perawatanya di pangkal pangkal pohon. Jangan sampai ada rumput dan tidak terlalu lembab.Kuncinya adalah bagaimana tanah di bawah pohon pisang itu harus mendapatkan sinar matahari,” papar dia. 
Dengan sinar matahari yang cukup untuk pohon pisang bisa mengurangi jamur.Sebab penyakit pisang tersebut biasanya adalah jamur dan bakteri yang layu di pohon. 
Di akui Sholahuddin di kebun yang ia kembangkan ini dirinya menjajarkan tanaman durian dan pisang. ” Awalnya Pohon Pisang kita fungsikan sebagai pelindung tanaman durian pada masa musim kemarau. Nah ternyata hasil pisang ini luar biasa. Sehingga sekarang ini kita rawat , keduanya, ternyata bisa tumbuh subur,” akunya. 
Dari segi pembibitan juga tergolong tidak rumit dalam hal mencari bibitnya lagi. Anakan pisang yang banyak ternyata bisa di fungsikan untuk bibit.”Dengan cara dibersihkan akarnya dan setelah itu di tanam,Sudah bisa jadi bibit dan gak usah beli lagi, Karena setiap pohon pisang pasti punya tunas atau anakan pisang,” pungkasnya. 
Sementara itu,Petani yang turu memgembankan Durian warga  Desa Sugihan , Ahmad Munif menjelaskan kelebihan daei Durian yang sedang ia geluti bersama petani lainya. “Kelebihan Durian Sugihan ini lain daripada yang lain. Selain dari kondisi geografisnya ini yang panas, Kwalitasnya ternyata jauh lebih bagus. Produktifitasnya juga cukup tinggi , Karena satu pohon ada yang bisa sampai 40 buah,” ungkap Ahmad Munif. 
Dengan produktivitas tersebut, Ahmad Munif menyebutkan, Ada yang satu Pohon Durian sekali panen mendapatkan keuntungan 750.000 sampai 1.200.000 di setiap pohon.Dengan berat rata – rata bisa sampai 7 kilogram. 
“Ini mulai di kembangkan dua tahun ini. Insyaallah Desa Sugihan dua tahun yang akan datang ribuan petani akan mencobanya. Dua tahun yang lalu di bantu Pak Sholahuddin dan Bupati Fadeli ahirnya sampai saat ini bisa berkembang,” tutur Munif. 
Ditambahkan Munif,Perawatan Pohon Durian juga di maksimalkan, Puncak panen kita kemarin bulan Januari . Ini sudah panen kedua dan kembang – kembang yang kedua itu jadi buah.Kesuburan tanah juga menjadi  keuntungan tersendiri,” tambahnya
Pasar Durian Sugihan  juga telah menjangkau luar daerah.Ada yang sudah di indent atau di pesan dari daerah luar kota seperti Yogyakarta,Surabaya Bojonegoro,Pati dan lain sebagainya. [aha]

Tags: