Petani Kota Batu Keluhkan Sulitnya Peroleh Solar Pertamina

Suasana diskusi Distribusi BBM Bersubsidi Percepat Roda Perekonomian yang digelar Pertamina Patra Niaga Malang Raya di Hotel Purnama Kota Batu, Jumat (17/3)

Kota Batu,Bhirawa.
Menghadapi masa Puasa Ramadan dan Libur Lebaran 2023, Pertamina Malang Raya memastikan ketersediaan BBM berbagai jenis dan LPG distribusinya aman. Hal ini disampaikan Pertamina Malang Raya saat menggelar diskusi yang digelar di Hotel Purnama Kota Batu, Jumat (17/3). Diskusi inipun menjadi kesempatan bagi para Petani Kota Batu mengeluhkan sulitnya mendapatkan solar untuk pompa air irigasi mereka.

Diskusi yang mengambil tema “Distribusi BBM Bersubsidi Percepat Roda Perekonomian” digelar oleh Pertamina Patra Niaga Malang Raya (PPNMR) dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat di Kota Batu . Di antaranya, petani, pelaku UMKM, hingga pelaku ojek online.

“Selama momen Ramadan dan Lebaran, Pertamina akan menambah 10 persen pasokan BBM serta 6 persen untuk LPG di kawasan Malang Raya,” ujar Ahmad Ubaidillah Maksum Sales Branch Manager PPNMR, Jumat (17/3).

Ia menjelaskan bahwa penambahan pasokan dimulai sejak Ramadan hingga H+10 Lebaran. Ia menyebutkan, di momen biasa kebutuhan BBM di Malang Raya mencapai 2.000 ton per hari. Sementara untuk LPG mencapai 500 ton per hari.

“Untuk kebutuhan BBM di Malang Raya, paling banyak didistribusikan ke Kabupaten Malang. Berikutnya, untuk LPG ada penambahan 6 persen. Di Kota Batu, rata-rata kebutuhan sehari mencapai 100 metrik ton,” jelas Ubaidillah.

Ia menjelaskan, penambahan 10 persen stok BBM didasarkan pada pengalaman momen serupa di tahun sebelumnya. Meski begitu, saat lebaran ada penurunan pembelian BBM jenis solar. Lantaran adanya kebijakan pembatasan mobilitas kendaraan angkutan barang.

Selain itu, pihaknya akan turun bersama kepolisian guna mengantisipasi penimbunan. Mengingat kebutuhan BBM mengalami peningkatan di momen ini. Diharapkan distribusi BBM bersubsidi bisa tepat sasaran. Adapun pembelian BBM non subsidi memberi manfaat terhadap pendapatan pemerintah daerah.

Momen inipun dimanfaatkan para petani di Kota Batu menyampaikan keluhan sulitnya mendapatkan BBM jenis solar. Seperti disampaikan salah satu petani, Mas’ud yang juga pelaku UMKM. Ia dan petani lainnya kesulitan mendapatkan solar untuk bahan bakar menghidupkan pompa air irigasi.

“Kita butuh BBM untuk menghidupkan pompa air. Karena lahan pertanian kami jauh dari pemukiman, artinya jauh dari listrik,” Ujar Mas’ud. Kemudian ia mengaku terganggu karena dibatasi bahkan tidak bisa membeli solar di SPBU.

Menyikapi hal ini, Ubaidillah berkomitmen untuk membantu petani. Hal ini akan dilakukan dengan memberikan surat rekomendasi untuk petani melalui Kantor Desa. Surat tersebut bisa dibawa saat petani membeli solar ke SPBU.

“Surat rekomendasi ini kita berikan lewat kantor desa. Untuk itu petani diharapkan memberikan keterangan ke kantor desa di SPBU mana biasanya membeli solar,” tandas Ubaidillah.(nas.hel)

Tags: