Petani Kota Malang Peroleh 15 Alsintan

Wali Kota Malang HM. Anton bersama dengan petani penerima alsintan.

Wali Kota Malang HM. Anton bersama dengan petani penerima alsintan.

Kota Malang, Bhirawa
Para petani di Kota Malang, benar-benar dimanjakan oleh Pemerintah. Kali ini, mereka dibantu 15 unit alat mesin pertanian (alsistan) yang diserah-terimakan kepada 14 kelompok tani di Kota Malang.
Wali Kota Malang, HM Anton, menyerahkan langsung, bantuan peralatan dari Kementrian Pertanian itu, bersama dengan apel pagi, di Balaikota Malang, Senin (14/11), kemarin.
HM Anton, menyatakan, bantuan ini sebagai upaya memberi solusi bagi petani dalam mempertahankan lahan pertanian di Kota Malang. Agar mereke tetap giat untuk bertani.
“Pemkot Malang, ingin meningkatkan gairah produksi hasil pangan, itu sangat penting, karena bagaimanapun sisa lahan pertanian yang ada harus bisa dipertahankan,” ungkap peria yang kerap disapa Abah Anton itu. Karena, lanjut Abah Anton, lahan di pertanian di Kota Malang makin menipis. Makanya untuk beberapa tahun ke depan, sejumlah langkah juga dilakukan Pemkot agar petani tidak menjual lahan pertanian.
“Sebisa mungkin, kita akan membatasi perubahan lahan pertanian jadi perumahan. Salah satu langkahnya, nanti ada kebijakan pengurangan pajak bagi petani ini,” tutur Walikota yang juga Ketua DPC PKB Kota Malang itu.
Dia menambahkan, sebelumnya, bantuan alat-alat pertanian juga sudah disalurkan. Abah Anton mengapresiasi kinerja Dinas Pertanian yang dinilai pro-aktif menjalin komunikasi dengan Kementerian Pertanian.
“Kepala Dinas Pertanian Pak Soni (Hadi Santoso Red), kinerjanya sangat bagus, Ini perlu dicontoh SKPD lain. Kita berharap kepala SKPD memiliki cara seperti Pak Soni,”urai Abah Anton. Cara yang dilakukan Hadi Santoso, menurut Abah Anton, dampaknya amat positif bagi masyarakat Kota Malang, buktinya sudah berkali-kali alat seperti ini diberikan pemerintah. Sementara itu, Wadji Ketua Kelompok Tani Harapan, penerima alsintan, mengatakan, peralatan yang diterima itu, sangat membantu para petani. Karena saat ini pertanian mulai kehilangan tenaga kerja.
“Masyarakat kita semakin sedikit yang mau bertani, anak-anak petani juga tidak mau bertani. Mereka lebih memilih bekerja dibidang lain. Makanya dengan peralatan ini, kita sangat terbantu,”urai Wajdi.
Semakin banyak peralatan yang diterima, lanjutnya akan mendorong masa tanama bisa lebih dari dua kali dalam setahun. Hitungan dia dengan adanya alat baru dalam satu tahun musim tanam padi bisa dua setengah kali. Bahkan sangat mungkin tiga kali. Selain menyerahkan alsintan, Pemkot juga mendistribusikan tanaman penghijauan, terdiri dari 100 pohon buah-buahan dan 9.500 pohon sengon. Distribusi ini tidak lepas dari progran peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hitan dan lahan tahun anggaran 2016. Tanaman itu diterima empat kelompok tani, yakni Makaryo I (Kelurahan Tlogowaru, Kedung Kandang), Sri Setiakawan (Kelurahan Tasikmadu, Lowokwaru), Sido Makmur (Kelurahan Lesanpuro, Kedung Kandang), dan Tani Mukti V (Kelurahan Bakalan Krajan, Sukun). [mut]

Tags: