Petani Lamongan Perlu Tambahan Mesin Panen Multiguna

6-foto A yit-panen6Lamongan, Bhirawa
Petani mengeluh terkait bantuan sebanyak 27 unit mesin panen multiguna dari Pemkab Lamongan. Dengan manfaat yang didapatkan, menurut mereka keberadaan mesin panen tersebut kurang banyak. Seperti disampaikan Ishak, petani dari Desa Mungli Kecamatan Kalitengah. Di saat musim panen seperti ini banyak petani di desanya yang harus antre menunggu giliran untuk menggunakan mesin panen multiguna.
Menurut Ishak, dengan adanya mesin tersebut, selain waktu panen menjadi lebih cepat, juga bisa menghemat biaya panen. Untuk lahan satu hektar, hanya dibuthkan waktu sekitar setengah jam saja. “Terima kasih sudah ada bantuan mesin panen multiguna untuk Desa Mungli dari Pemkab Lamongan. Tapi karena petani ternyata sangat membutuhkan dan harus antri, kedepan agar bantuan mesin ini diperbanyak,” kata dia saat melihat panen raya padi musim kemarau oleh Bupati Fadeli di desanya, Kamis (11/9).
Selain itu, lanjut dia, akan lebih baik lagi jika bantuan mesin panen multiguna itu nantinya berukuran lebih kompak dan kecil. Karena banyak jalan menuju areal persawahan yang terlalu sempit sehingga tidak bisa dilewati. Ditambahkan Tompo, juga petani desa setempat, sewa mesin tersebut untuk panen di areal desa, hanya Rp 1.750.000 per hektarnya. Itupun sudah harga bersih karena sudah termasuk operator dan bahan bakarnya.
“Jika panen dengan menggunakan tenaga manusia, dibutuhkan setidaknya sepuluh orang yang menghabiskan lebih dari Rp 2 juta. Itupun belum termasuk biaya untuk makanan buruh tani. Dan tentu memakan waktu lebih lama panennya,” kata dia.
Bupati Fadeli seusai kegiatan panen raya menyebutkan bantuan alat mesin panen multiguna itu adalah bagian dari upaya modernisai pertanian. Selain itu, juga telah diberikan bantuan sebanyak 923 unit hand traktor dan 147 unit pompa air untuk pertanian.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Aris Setiadi menyebutkan diakhir tahun nanti, produksi padi Lamongan diprediksi bisa mencapai 1.022.390 gabah kering giling (GKG).
Karena menurut dia, sampai dengan akhir Agustus panen padi sudah mencapai 928.430 ton GKG. Sementara saat ini masih ada 15.669 hektar areal tanam padi yang baru akan dipanen pada pertengahan September hingga awal Oktober nanti.
Hal itu juga didukung realisasi panen yang mencapai 143.122 hektar, atau 104,39 persen dibanding target yang ditetapkan seluas 137.101 hektar. Juga oleh naiknya realisasi tanam yang mencapai 160.066 hektar, atau 112,47 persen dibanding target yang seluas 142.321 hektar. [yit]

Keterangan Foto : Mesin panen multiguna di Desa Mungli Kecamatan Tengah dijajal Bupati Fadeli. [suprayitno/bhirawa]

Tags: