Petani Padi Pasuruan Diminta Beralih ke Palawija

Petani di Desa Warungdowo Kecamatan Pohjentrek Kabupaten Pasuruan, kemarin. Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan meminta kepada petani padi pada musim tanam ini menahan dan menggantinya dengan tanaman palawija. [Bhirawa/Hilmi Husain]

Petani di Desa Warungdowo Kecamatan Pohjentrek Kabupaten Pasuruan, kemarin. Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan meminta kepada petani padi pada musim tanam ini menahan dan menggantinya dengan tanaman palawija. [Bhirawa/Hilmi Husain]

Kab.Pasuruan, Bhirawa
Pemkab Pasuruan melalui Dinas Pertanian meminta kepada petani untuk menahan musim tanam padi saat ini dan menggantinya dengan tanaman palawija. Imbauan itu dicetuskan dalam musim kemarau yang dimulai pada Juli hingga empat bulan kedepan.
“Kami sudah menerjunkan ratusan petani penyuluh dilapangan. Penyuluh itu menghimbau supaya dimusim kemarau ini menanam palawija dan jangan sampai menanam padi. Tujuannya kami ini tak lain agar para petani tidak merugi dengan hasil tanamannya,” kata M Ikhwan, Selasa (7/7).
Menurutnya, himbauan itu berdasarkan prediksi cuaca yang di keluarkan Badan Meteorologi dan Geofisika. Sebanyak 200 petugas penyuluh pertanian tersebar di 24 Kecamatan sudah melakukan penyuluhan pada ribuan petani.
“Para petani kami fokuskan menanam palawija. Seandainya ada petani yang tetap akan menanam padi, metode penanamannya harus memperhatikan masalah managemen pengelolaan air haruslah yang benar. Jika ditengah-tengah kehabisan air, otomatis gagal panen dan petani akan merugi,” kata Ikhwan.
Ia pun memprediksi jika himbauan itu dilaksanakan secara optimal, setidaknya produksi kacang panjang di Kabupaten Pasuruan akan mengalami peningkatan yang pesat dalam tiga bulan ke depan. Panen jagung sendiri mencapai 300.000 ton/tahun, begitu juga dengan produksi kedelai yang ditarget mencapai 196.000 ton/tahun. “Komoditas ini tetap berjalan meskipun musim kemarau berjalan. Target penanamannya 1.200 hektare tanaman kedelai, tapi untuk proses tanamnya dimulai pada musim hujan nanti,” paparnya.
Tahun ini, pemerintah pusat menggelontorkan bantuan benih dan pupuk untuk 5.000 hektar areal tanaman jagung dan kedelai di Kabupaten Pasuruan. “Setiap hektarnya terdiri dari 15 kg benih jagung hibrida dan 10 kilogram pupuk serta obat-obatan. Pemkab Pasuruan juga menganggarkan Rp 28 miliar untuk penyempurnaan infrastruktur jaringan pertanian seperti irigasi, pompa air maupun sumur bor,” pungkasnya. [hil]

Tags: