Petani Sambat ke Bupati Sidoarjo

2-bupati sDA-BenihSidoarjo, Bhirawa
Inginnya mendapatkan produktivitas hasil pertanian yang maksimal, namun masih banyak kendala yang harus dihadapi dalam bercocok tanam. Akhirnya para petani menyampaikan aspirasinya atau sambat ke Bupati Sidoarjo H.Saiful Ilah SH.MHum  agar mendapatkan perhatian.
Para petani mengeluh beberapa kendala yang bisa menghambat produksi, seperti kelangkaan pupuk yang selama ini belum bisa teratasi oleh pemerintah karena pendistribusiannya kurang baik. Termasuk juga permintaan alat-alat pertanian maupun obat-obatan serta kurangnya tenaga pertanian. Keluhan itu  disampaikan para petani pada saat acara dialog ‘Temu Wicara dan Temu Usaha Petani Dengan Pelaku Agribisnis’ di Desa Wilayut Kec. Sukodono Jum’at (30/5) pagi.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Sidoarjo Saiful Ilah , Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Arh. Bambang Utomo S.Ip serta Sekdakab Sidoarjo Vino Rudy Muntiawan SH dan Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sidoarjo Ir. Anik Pudji Astuti MM.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah menyambut baik aspirasi atau keluhan yang telah disampaikan oleh para petani. Kepada pejabat terkait, Ia meminta aspirasi tersebut untuk segera ditindak lanjuti agar tujuan untuk memaksimalkan hasil panen bisa terpenuhi.
Mantan Wakil Bupati Sidoarjo itu juga menyampaiakan bahwa komoditi tanaman pangan khususnya padi memiliki peranan pokok sebagai pemenuhan kebutuhan pangan. Kebutuhan pangan terutama padi setiap tahunnya cenderung meningkat. “Sehingga padi menjadi amat penting dan strategis fungsinya, karena merupakan makanan pokok yang berperan untuk memenuhi kebutuhan pokok karbohidrat masyarakat,” katanya.
Oleh karena itu, kebijakan pangan harus menuju kemandirian pangan. Apapun harus diproduksi dalam negeri, dan dipastikan bahwa stok beras nasional maupun daerah harus cukup memadai dan terkelola dengan baik. Sesuai dengan Instruksi Presiden yang berimplementasikan produksi beras dalam negeri harus mampu menyediakan surplus beras nasional 10 juta ton beras dalam kurun waktu tahun 2011- 2015, termasuk cadangan beras pemerintah minimal 2,5 juta ton.
Selain itu gerakan melawan hama harus terus dilakukan. Pasalnya, gerakan tersebut adalah untuk mendorong masyarakat petani dan masyarakat luas berpartisipasi langsung dalam pengamanan produksi padi secara serentak dalam areal yang luas dan terkoordinasi. “Melalui gerakan tersebut diberharapkan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)  tidak dapat berkembang luas,” tegas Saiful Ilah.
Sebelum dilakukan dialog, mereka bersama-sama melakukan penanaman padi di persawahan Desa Wilayut. Dalam rangka penanaman dan pengolahan serentak, yang akan dilakukan petani pada tanam padi musim ini. Selain itu juga diadakan gerakan pengendalian tikus oleh petani bersama TNI.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (DP3) Kabupaten Sidoarjo Anik Pudji Astuti mengatakan, gerakan pengendalian tikus yang telah dilakukan, diharapkan akan dapat mengendalikan OPT. “Dengan begitu OPT di Kabupaten Sidoarjo dapat terkendali dan terpantau secara dini,” katanya. [ach]

Keterangan Foto : Bupati Sidoarjo Saiful Ilah saat memberikan bantuan benih secara simbolis kepada petani. [achmad suprayogi/bhirawa]

Rate this article!
Tags: