Petani Sidoarjo Desak Pemkab Bangun Lumbung Beras

Sub Divre Bondowoso mampu merealisasikan stock hingga 73% (dari target 45 ribu ton untuk Bondowoso dan 30 ribu ton untuk Situbondo) adalah memaksimalkan peran penggilingan-penggilingan padi non mitra kerja.

Sub Divre Bondowoso mampu merealisasikan stock hingga 73% (dari target 45 ribu ton untuk Bondowoso dan 30 ribu ton untuk Situbondo) adalah memaksimalkan peran penggilingan-penggilingan padi non mitra kerja.

Gresik, Bhirawa
Hasil panen melimpah, petani di Kec Duduksampeyan minta dibangunkan gudang beras. Sebab, jika musim panen tiba, para petani mengaku kesulitan menyimpan hasil panennya . Permintaan ini disampaikan para petani kepada Bupati dan Wakil Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto – Moh Qosim saat acara Sambungrasa, Kamis (7/5) kemarin.
”Kami minta kepada Pak Bupati dan Wabup untuk membangun gudang padi. Mengingat bila tiba panen raya, kami sering kesulitan tempat padi. Lumbung yang ada di desa kami tak bisa menampung banyaknya padi yang kami panen,” ujar Yasin Anggota Kelompok Tani Desa Petisbenem saat beraudiensi.
Menanggapi pertanyaan itu, bupati berjanji akan membicarakan dengan pihak terkait. Sementara, Kepala Dinas Pertanian, Agus Joko Waluyo dan Kepala Bapeluh Gresik, Labat Wibowo yang mendampingi Sambari-Qosim menambahkan, pihaknya siap menampung berapapun hasil panen petani. ”Kami sudah mengadakan MoU dengan Dolog maupun PT Petrokimia,” katanya menanggapi pertanyaan anggota kelompok tani itu.
Selain itu, juga sudah ada kesepakatan dengan pihak Dolog akan membeli beras petani dengan harga yang telah ditetapkan, yaitu Rp6.600 hingga Rp7.300 per kilogram. Dalam kesepakatan itu, pembelian beras oleh Dolog sampai sejumlah 800 ribu ton. ”Jadi kalau jumlah produksi pertanian Gresik sebanyak 300 ribu ton, kami jami Dolog akan membeli semuanya,” ujar Labat yang diamini Kadis Pertanian Joko Agus Waluyo.
Labat juga memberikan angin segar bahwa pihaknya juga sudah mengagendakan kesepakatan dengan PT Petrokimia Gresik maupun dengan Kodim 0817 Gresik, untuk membantu swasembada pangan. ”Kesepahaman ini cakupannya luas mulai dari pengadaan pupuk sampai pemasaran hasil, semuanya akan dibantu,” tutur Labat lagi.
Tentang pembelian beras oleh Dolog, Sambari-Qosim menekankan agar para petani dibantu sepenuhnya dan jangan sampai dirugikan. ”Kalau petaninya untung, maka para petani semakin bersemangat untuk bertani dan selanjutnya petani beserta keluarganya bisa lebih sejahtera,” ungkap Sambari yang disampaikan kepada semua Kepala SKPD yang hadir, serta beberapa undangan dari berbagai instansi, baik dari Perbankan, Petrokimia serta beberapa formulator pupuk dan obat obatan pertanian.
Selain keluhan tentang pertanian itu, acara sambungrasa yang mempertemukan para pejabat pembuat kebijakan dengan masyarakat ini banyak mengemukan tentang permintaan bantuan dari masyarakat. Ada yang meminta bantuan peralatan computer, ada yang minta seragam karang taruna, ada yang meminta bantuan mobil peduli masyarakat, perbaikan jalan, lampu penerangan jalan dan lain-lain. [eri]

Tags: