Petani Sidoarjo Diberi Wawasan Kebangsaan

Anggota MPR RI dan Sam Abede Pareno saat memberikan pemahaman empat pilar ke warga. [achmad suprayogi/bhirawa]

Anggota MPR RI dan Sam Abede Pareno saat memberikan pemahaman empat pilar ke warga. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Untuk lebih menanamkan nilai-nilai luhur berbangsa dan bernegara kepada masyarakat, khususnya para petani. Anggota MPR RI telah memberikan wawasan dan pemahaman terhadap empat pilar kebangsaan, yakni Pancasia, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Program pemberian wawasan itu dilakukan Anggota MPR RI, Ir Bambang Haryo S, Sabtu (29/10) di Balai Desa Banjarsari, Kec Buduran, Sidoarjo, dengan menggandeng narasumber Prof Sam Abede Pareno, terhadap para petani yang tergabung dalam Gapoktan, Poktan dan Pokdakan se Kec Buduran.
Menurutnya, kegiatan ini untuk mensosialisasikan nilai-nilai luhur yang sudah ditanamkan dalam empat pilar itu. Pancasila sebaga Dasar Negara, UUD 45 sebagai konstitusi, bentuk Negara NKRI dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara itu bisa betul-betul dipahami oleh masyarakat, serta bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya.
”Sehingga kita bisa menjadi bangsa yang hebat, bangsa yang mempunyai karakter berbeda dengan bangsa lain. Karena tidak ada negera satu pun di dunia ini yang mempunyai empat pilar itu, terutama Pancasila,” tegas Bambang Haryo politisi Gerindra ini.
Bambang menjelaskan, kalau kondisi negera ini sangat luas, yang terdiri dari ratusan suku bangsa. Kondisi penduduknya 50% mayoritas lulusan sekolah dasar, 30% tidak sekolah. Maka  dengan kondisi ini, program sosialisasi seperti ini merupakan sesuatu atau ilmu yang baru bagi meraka para petani.
Makanya pemerintah juga wajib melakukan sosialiasi seperti ini secara terus menerus. Jadi melalui sosialisasi empat pilar ini, diharapkan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat pada umumnya.
Setelah mendapatkan pemahaman tentang empat pilar, dalam berbangsa dan bernegara yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Wakido salah satu warga juga meminta kepada pejabat tinggi untuk meredam kondisi bangsa, biar aman dan tentram. ”Jangan malah menggerakkan mahasiswa turun jalan,” tegas Wakido.
Permintaan ini langsung ditanggapi Prof Sam Abede Pareno.Menurutnya, kondisi sekarang ini berbeda dengan jaman dulu, sekarang sudah tidak ada lagi mahasiswa yang demo turun jalan karena sudah disibukan dengan pendidikannya. ”Justru yang demo turun jelan sekarang ini adalah masyarakat umum, bukan mahasiswa lagi,” tegasnya. [ach]

Tags: