Petani Tebu Berharap Harga Gula Tembus Rp 10.000

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Jember, Bhirawa
Para petani tebu di Kabupaten Jember, Jatim, berharap harga lelang gula bisa menembus Rp10.000 per kilogram jelang musim giling di sejumlah pabrik gula.
“Kami berharap lelang gula pekan depan bisa mencapai Rp10.000 per kilogram, sehingga petani tebu bisa tersenyum,” kata Ketua Paguyuban Petani Tebu Rakyat (PPTR) Jember, M. Ali Fikri, di Jember, Kamis (18/6).
Harga patokan petani (HPP) gula yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp8.900 per kilogram dan naik Rp400 per kilogram dibandingkan dengan HPP bulan September 2014 sebesar Rp8.500 per kilogram.
Menurutnya, periode lelang gula biasanya dilakukan setiap dua pekan sekali dan periode perdana memasuki musim giling tahun ini akan dilaksanakan sekitar 22 Juni 2015. “Harga lelang gula tahun lalu terendah sebesar Rp8.500 per kilogram, sedangkan tertinggi mencapai Rp8.800 per kilogram,” katanya.
Para petani tebu, lanjut dia, berharap harga lelang gula tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu karena saat ini pasokan gula masih sedikit. “Kegagalan panen tebu di beberapa daerah sentra produksi gula menyebabkan pasokan tebu yang akan digiling lebih sedikit, sehingga hal itu menjadikan harga lelang gula diprediksi naik,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, kebijakan pembatasan gula impor dan juga ketatnya distribusi gula rafinasi di kalangan masyarakat menyebabkan gula petani terserap 100 persen. “Sebelumnya, gula rafinasi yang seharusnya untuk kebutuhan industri malah ikut terserap oleh kalangan rumah tangga, sehingga menyebabkan harga gula petani di pasaran anjlok,” paparnya.
Ali mengatakan Jatim merupakan lumbung gula karena sebagian besar produksi gula nasional dipasok dari beberapa pabrik gula di Jatim. “Produksi gula tahun lalu sebesar 2,5 juta ton dan sebanyak 450.000 ton dihasilkan dari Jatim. Padahal kebutuhan gula di Jatim sekitar 220.000 ton per tahun,” ujarnya.[ant]

Tags: