Petani Timun Mas Merugi Akibat Musim Tak Menentu

Akibat musim hujan tak menentu, petani timun mas dan blewah mengalami gagal tanam. [ali kusyanto/bhirawa]

Akibat musim hujan tak menentu, petani timun mas dan blewah mengalami gagal tanam. [ali kusyanto/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Petani yang menanam buah timun mas dan blewah di Desa Sawotratap, Kec Gedangan, mengeluh rugi sampai jutaan, akibat turunnya hujan di musim kemarau ini. Akibat turunnya hujan itu mereka mengaku gagal tanam. Karena air hujan menggenangi lahan dan munculnya hama seperti bekicot dan belalang yang memakan daun tanaman buah mereka.
Menurut Tukijan, seorang buruh tani yang mengerjakan ladang milik Amin, warga Sawotratap, mengaku tanaman di desa itu belum sampai akan panen. Tapi kebanyakan masih berumur dua mingguan. Akibat hujan yang menggenangi ladang membuat tanaman membusuk. Sedangkan  munculnya hama bekicot dan belalang, memakan daun-daun tanaman buah itu.
”Di tempat saya kebetulan gagal panen karena bekicot dan belalang. Akibat serangan hama bekicot dan belalang yang muncul saat hujan itu, ia harus menanam bibit timun mas, sampai ke empat kalinya. Saya sudah menaman sebelum Lebaran, sampai kini belum juga bisa panen-panen, karena terus dimakan bekicot dan belalang, kalau dihitung -hitung rugi bisa sampai belasan juta,” kata Tukijan yang datang ke Sidoarjo sejak awal tahun 2016 ini.
Di ladang yang ia kerjakan, bekicot dan belalang telah menyerang tanaman timun mas saat sudah muncul daunnya. Sehingga di tempatnya timun mas yang ditanam hanya bertahan hanya sampai dua mingguan saja. Selain itu, Salamah, seorang petani lainnya juga sempat menyampaikan, ia sampai menjual sejumlah perhiasannya karena tanamannya gagal panen akibat hujan.
”Saat mau Lebaran kemarin saya sampai menjual kalung saya, karena gagal panen,” kata Salamah yang juga keliling desa berjualan sayuran itu. [kus]

Tags: