Petani Tuban Minta Pemerintah Awasi Pupuk

Musim penghujan tiba, sejumlahpetani di Kabupaten Tuban mulai menanam padi dan berharap pemerintah jamin tidak ada kelangkaan pupuk.

Musim penghujan tiba, sejumlahpetani di Kabupaten Tuban mulai menanam padi dan berharap pemerintah jamin tidak ada kelangkaan pupuk.

Tuban, Bhirawa
Para petani di Kabupaten Tuban khawatir dan meminta pemerintah selalu mengawasi peredaran pupuk bersubsidi serta permainan agen serta distributor nakal serta kios resmi agar tidak mempermainkan harga pupuk di pasaran memasuki musim tanam tahun ini.
Mereka mengaku trauma setiap menjelang musim tanam harga pupuk kian melambung, sementara ketersedian barang tidak ada, ketika ada barang pun tidak sesuai dengan Harga Eceran  Tertinggi (HET).
“Jelas khawatir, sebab musim seperti ini biasanya harga pupuk cepat naik, tidak tahu kenapa kok naik. Bahkan, anehnya beda daerah sudah beda harga. Ini menunjukkan kalau harga pupuk setiap musim tanam selalu dibuat permainan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab itu,” kata Warmin (57) petani asal Desa Sendang, Kecamatan Senori, Tuban (15/12).
Para petani meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, supaya berpeparan aktif mengawal peredaran pupuk. Bila perlu membentuk tim supaya penyebarannya tepat sasaran. “Kalau dibiarkan maka kasus yang terjadi pada musim lalu akan terjadi pada tahun ini. Mengantisipasi persoalan itu pemerintah harus mencegah  permainan harga pupuk yang dibuat oleh oknum yang nakal,” pinta Suwandi petani Jagung dari Desa Dahor Grabakan.
Terkait dengan kekhatiran petani, Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata Tuban, Farid Ahmadi memastikan harga pupuk dilapangan akan dijual sesuai HET. Ia juga menjamin ketersedian pupuk yang langka tidak akan terjadi lagi.
“Semua sudah memakai perhitungan sesuai jumlah petani yang ada di Tuban. Namun, petani yang menggarap pesanggem untuk musim tanam yang lalu belum diberi jatah. Akan tetapi, untuk musim ini mereka bakal mendapatkan jatah pupuk,” kata Farid Ahmadi (15/12).
“Untuk mengantisipasi ketersedian atau harga pupuk yang tidak sesuai dengan HET, kami sudah membentuk tim yang nantinya akan mengawasi peredaran dan terkait harga pupuk,” tambah Farid.
Saat ini, HET pupuk di pasaran untuk jenis NPK harganya Rp Rp 115 ribu dengan berat 50 kilogram. Sedangkan, pupuk urea HET mencapai Rp 90 ribu perkilogram dan untuk pupuk ZA harganya Rp 70 ribu/zag. [hud]

Tags: