Peternak Kambing Etawa Menjerit

Bupati Nganjuk Drs Taufiqurrahman, melakukan dialog dengan peternak kambing etawa di Desa Sumber Urip Kecamatan Berbek.(ristika/bhirawa)

Bupati Nganjuk Drs Taufiqurrahman, melakukan dialog dengan peternak kambing etawa di Desa Sumber Urip Kecamatan Berbek.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Memacu pertumbuhan perekonomian desa, Bupati Nganjuk Drs. Taufiqurrahman melakukan kunjungan ke sejumlah sentra usaha. Salah satunya adalah usaha peternakan kambing etawa di Desa Sumber Urip Kecamatan Berbek.
Dalam kegiatan tersebut, Bupati Taufiqurrahman secara langsung menanyakan kendala serta harapan para peternak kambing etawa. Saat itulah Bupati Taufiqurrahman mengetahui jika selama ini bantuan yang diberkan pemerintah Kabupaten Nganjuk tidak tepat sasaran.
Wiji (54) ketua asosiasi peternak kambing etawa mencontohkan bantuan mesin pembuat makanan ternak kambing yang justru membuat peternak merugi. Pasalnya, biaya produksi pakan ternak dengan mesin bantuan Dinas Peternakan Pemkab Nganjuk justru memerlukan biaya yang cukup besar.
Karena mesin yang terlalu besar dengan kapasitas besar memerlukan bahan bakar yang banyak. Karena itu, Wiji terpaksa harus mengganti dengan mesin kapasitas kecil menyesuaikan dengan kebutuhan. “Kami sudah mencoba mesin pembuat pakan ternak, ternyata biaya produksi lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pakan itu sendiri,” ungkap Wiji.
Selain itu, bantuan benih kambing etawa dari Dinas Peternakan, diberikan kepada orang yang tidak memeliki kemampuan beternak. Akibatnya, bantuan ternak kambing etawa tersebut dijual oleh penerima bantuan. Sehingga, perkembangan peternak kambing etawa cenderung stagnan.
Terbukti, budidaya kambing etawa yang dimulai sejak tahun 1998 di Desa Sumber Urip hanya ada 12 kepala keluarga saja yang beternak kambing etawa. Sehingga, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat belum sepenuhnya tercapai. “Terus terang saya sampaikan, bantuan kambing dari Dinas Peternakan salah sasaran. Bukan peternak tetapi diberi bantuan, akibatnya bantuan itu ya dijual,” aku Wiji.
Karena itu Wiji berharap agar Pemkab Nganjuk dalam memberi bantuan sesuai dengan kebutuhan petenak. Sehingga, tujuan untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan dapat tercapai dalam waktu singkat.
Bupati Taufiqurrahman yang mendengar langsung keluhan peternak kambing etawa, berjanji akan melakukan evaluasi. Bahkan secara langsung, Bupati telah memerintahkan Kepala Dinas Peternakan, Drh Budi Sutjahyono SH untuk memberikan bantuan berupa benih atau inseminasi buatan kualitas unggul.
Selain itu, Dinas Peternakan juga diminta untuk memberikan pelatihan khusus dalam pengembangan ternak kambing etawa kepada masyarakat Desa Sumber Urip. “Salah satu tujuan saya turun langsung ke desa ya seperti ini, mengetahui keluhan warga untuk kami jadikan bahan evaluasi dalam pengembangan ekonomi desa,” ujar Taufiqurrahman.
Selain itu, Taufiqurrahman juga mendorong agar peternak kambing etawa juga melakukan inovasi dan kreatif dalam pengembangan usaha. Karena untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean ini perlu adanya kreativitas agar perekonomian masyarakat mampu bertahan.
Selain mengunjungi peternakan kambing etawa, Bupati juga mendatangi kelompok peternak penggemukan sapi di Desa Sonoageng Kecamatan Prambon. Kemudian peternakan bebek di Desa Mojokendil Kecamatan Ngronggot dan peternakan lele di Desa Baron Kecamatan Baron. [ris]

Rate this article!
Tags: