Peternak Keluhkan Fluktuasi Harga Hewan Kurban

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Tulungagung, Bhirawa
Sejumlah peternak mengeluhkan ketidakstabilan (fluktuasi) harga hewan kurban, khususnya sapi selama dua pekan terakhir yang diduga akibat permainan harga yang dilakukan jaringan pedagang sapi/kambing di Pasar Hewan Beji, Tulungagung, Jawa Timur.
“Harga saat ini justru cenderung turun, padahal semakin dekat dengan Idul Kurban,” kata Sujani, salah seorang peternak yang menjual ternak sapinya di Pasar Hewan Beji, Rabu (16/9).
Dalam transaksi yang ia lakukan sehari sebelumnya, sapi miliknya yang berbobot hampir 700 kilogram hanya terjual Rp20 juta, padahal jika mengacu hasil penjualan beberapa hari sebelumnya sapi dengan ukuran yang sama bisa laku hingga Rp24 juta.
Keluhan yang sama disampaikan sejumlah peternak maupun pedagang kecil lain yang ikut dalam pasaran hewan di Pasar Beji.
Sejumlah warga mencurigai, fluktuasi harga sapi terjadi akibat permainan jaringan pedagang, dengan tujuan meraupkeuntungan lebih besar. Saat membeli dari peternak atau pedagang kecil, sapi dibeli dengan harga di bawah standar pasaran, sementara saat menjual sapi dihargai tinggi.
“Pedagang tahu pasokan ternak dari daerah-daerah banyak sementara peminat besar namun masih sebatas melihat situasi perkembangan harga,” ujar petugas disnak saat melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban.
Berbeda dengan sapi yang mengalami penurunan harga, penjualan kambing menurut pedagang mengalami stagnasi harga.
Sipon, pedagang kambing asal Sumbergempol menuturkan, harga kambing dewasa ukuran sedang saat ini berkutat di kisaran harga Rp2 juta hingga Rp3 juta.
Menurut dia, harga itu stabil dan tidak mengalami kenaikan meski secara logika permintaan terus meningkat seiring kian dekatnya Hari Raya Kurban.
“Tergantung besar-kecilnya sih, tapi secara umum harga kambing sampai saat ini belum ada kenaikan signifikan. Cenderung tetap,” keluhnya. [wed,ant]

Tags: