Peternak Keluhkan Sepi Pembeli Hewan Kurban

Sapi jenis lokal milik warga Desa Tegalweruh, Kec Dau, Kab Malang Fauzan, yang dijual sebagai hewan kurban

Sapi jenis lokal milik warga Desa Tegalweruh, Kec Dau, Kab Malang Fauzan, yang dijual sebagai hewan kurban

Kab.Malang, Bhirawa
Menjelang Hari Raya Idul Adha 1436 Hijriah, peternak sapi mengeluhkan sepinya pembeli hewan kurban. Karena tahun sebelumnya, peternak sapi menjelang Hari Raya Kurban biasanya kebanjiran permintaan akan kebutuhan sapi potong untuk kurban.
“Tapi untuk tahun ini pembeli sepi, mungkin hal ini dipengaruhi adanya serbuan sapi impor, sehingga sapi lokal tidak diminati masyarakat. Dan mungkin harga sapi lokal lebih mahal dibandingkan dengan sapi impor,” kata salah satu peternak sapi lokal asal Desa Tegalweruh, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang Fauzan, Kamis (17/9), kepada Bhirawa.
Tahun sebelumnya, tutur Fauzan, diriny  mempunyai tujuh ekor sapi. pada H-10 kesemuanya bisa terjual habis, namun untuk tahun ini belum ada satu pun pembeli yang datang membeli. Harga sapi lokal saat ini harganya naik. Sedangkan kenaikan harga sapi disebabkan sulitnya untuk mencari pakan, karena saat ini memasuki musim kemarau. Sehingga rumput yang biasanya mudah didapat, lanjut Fauzan, kini sulit didapat karena terjadinya kekeringan.
Di saat musim kemarau ini, petani membeli jerami, dan satu bentel jerami harganya Rp 25 ribu. Sehingga saya memiliki ternak sapi sebanyak empat ekor sapi butuh  dua bentel jerami, dan perhari saya harus mengeluarkan uang sebesar Rp 50 ribu.
“Belum lagi untuk kebutuhan  pakan tambahan berupa ransum, dan perhari rat-rata uang yang harus saya keluarkan untuk kebutuhan pakan sapi sebesar Rp 60-70 ribu. Sehingga dengan adanya biaya perawatan sapi dimusim kemarau ini mahal, maka harga sapi lokal melonjak,” ungkapnya.
Disebutkan, harga sapi potong yang layak menjadi hewan kurban untuk jenis sapi lokal paling murah sebesar Rp 15 juta-17 juta. Dan untuk sapi jenis brahman dan limousin   harganya lebih mahal lagi, seperti sapi limousine miliknya mencapai Rp 26 juta, namun belum layak sebagai hewan kurban.
Secara terpisah, Mochammad Arifin asal Desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang menyatakan, jika harga hewan kurban untuk tahun ini harganya lebih mahal dibandingkan dengan tahun lalu. Sehingga tahun kemarin warga urunan untuk membeli sapi sebagai hewan kurban, yakni maksimal tujuh orang, dan per orang dikenakan Rp 2,5 juta. Karena harga sapi antara Rp 17 juta-Rp 18 juta, tahun sebelumnya harga sapi kurban dikisaran Rp 12 juta-Rp 15 juta.
“Begitu juga dengan harga kambing, saat ini per ekor rata-rata mencapai Rp 2,5 juta-Rp 3 juta,” jelasnya. [cyn]

Tags: