Peternak di Kota Batu Tuntut Kenaikan Harga Susu

Suasana Rapat Anggota Tahunan (RAT) KUD Kota Batu yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Kota Batu,Bhirawa
Harapan baru muncul dalam kepengurusan baru di Koperasi Unit Desa (KUD) Kota Batu. Para peternak anggota KUD ini mengharapkan pengurus lebih inovatif untuk bisa menaikkan harga susu. Apalagi perkembangan pasar dari pengolahan susu yang sangat bagus sehingga menuntut peternak sapi perah di Kota Batu bisa ikut berperan di dalamnya.
Diketahui, dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) KUD Kota Batu yang dilakukan beberapa waktu lalu, Ismail Hasan terpilih menjadi Ketua KUD Kota Batu untuk masa kepemimpinan 5 tahun ke depan. Dan para peternak meminta kepada pengurus untuk menaikkan harga susu yang diambil KUD setiap hari.
“Kami berharap,KUD menaikan harga susu yang dibeli dari kami. Dan untuk konsekuensi dari permintaan ini, kami terus menjaga kualitas susu yang kita hasilkan,” ujar salah satu peternak anggota KUD, Alfian, Minggu (25/3). Saat ini harga susu per liter dari peternak diberi bandrol harga Rp.5100.
Sebagai ketua terpilih, Ismail Hasan merespon positif permintaan dari para peternak tersebut. Dia mengatakan bahwa ke depan ada harapan dari peternak agar harga jual susu naik. Pihaknya akan melakukan beberapa cara untuk meningkatkan harga susu, dan salah satunya dengan membuka Wisata Edukasi Susu.
Terkait rencana tersebut, KUD Batu akan menggandeng pihak swasta untuk diajak bekerjasama. Adapun yang kita ajak bekerja sama adalah pihak industri wisata yang sudah berpengalaman dalam mengelola pariwisata. “Dengan lewat kerjasama itu kami akan yakin bisa meningkatkan harga susu,”ujar Ismail dengan optimis.
Dengan naiknya harga susu di pasaran, lanjutnya, otomatis akan ikut menaikkan harga susu di tingkat peternak. Meski saat ini, harga susu yang dibeli oleh KUD dari peternak, setiap tahunnya sudah mengalami peningkatan. Dan sus tersebut dibeli dari peternak berdasarkan kualitas susu. Rata-rata susu peternak dibeli seharga Rp 5100 perliter, dan dalam sehari sebanyak 20 ton susu dibeli KUD dari peternak.
“Jumlah ini meningkat dibanding sebelumnya yang produksinya berkisar 17 ton. Kenaikan ini bukan karena jumlah peternak atau populasi sapi meningkat, namun ada tambahan anggota KUD yang selama ini pasif akhirnya menjadi aktif,”jelas Ismail.
Anggota pasif ini kembali menjual susunya ke KUD karena mendapatkan berbagai fasilitas kesehatan hewan gratis, pakan ternak gratis, serta harga yang relatif bersaing dengan pihak lain.
Diketahui, saat ini anggota KUD Batu tercatat sekitar 2500 orang. Dari jumlah tersebut, ada sekitar 1000 orang yang menjadi anggota aktif. Adapun jumlah produksi susu yang dikumpulkan dari peternak, 70 persen disetorkan ke Nestle, sementara 30 persen diolah sendiri menjadi produk susu KUD. Seperti, susu pausteriusasi dan yoghurt.(nas)

Tags: