Peternak Melenial asal Bondowoso Raup Untung Miliaran Rupiah Per Bulan

Mahrus Ali (kaos hitam) saat meninjau kandang ternak dombanya bersama Pembina Usaha Al Fatih Fram, Fathorrosi. [ihsan kholil]

Bondowoso, Bhirawa
Seorang peternak melenial asal Kabupaten Bondowoso yakni Mahrus Ali (31) asal Desa Kupang, Kecamatan Curahdami berhasil mengembangkan usaha ternaknya yang dimulai sejak tahun 2016 itu. Kini bisa meraup keuntungan Rp1,5 miliar hingga Rp1,7 miliar per bulan.
Dalam menjalani usahanya itu, tentu perjalanannya tak mulus yang diinginkan, masih mengalami pasang surut. Bahkan sempat bangkrut. Namun motivasi untuk sukses dan menyejahterakan orang banyak tak membuatnya menyerah.
Menurut Mahrus Ali, dirinya menggunakan sistem kemitraan untuk mengembangkan usaha peternakan miliknya. Ia terus bangkit dengan bermodalkan pengalaman sebelumnya. Hingga kini ia berhasil membangun ratusan kemitraan dan memberdayakan masyarakat. Dengan kegigihanya, usahanya itu terus menunjukkan grafik bagus pada tahun 2018 hingga sekarang, baik dari sisi populasi hingga pemasaran.
“Grafik pertumbuhannya sangat bagus. Jadi setiap tahun naiknya di atas 100%. Pertumbuhan penambahan bisnisnya, baik marketnya maupun populasinya,” katanya.
Mahrus menerangkan, jika usaha ternaknya dengan membangun kemitraan bernama Al Fatih Farm sebanyak 153 peternak domba, 60 mitra peternak sapi dan sisanya di plafoni oleh perbankan.
“153 itu diplafoni (dimodali) BNI 46. Dan satu mitra itu 40 ekor. Fasenya dua bulan. Setelah 60 hari dipanen. Pakan, bibit, pendampingan dari kami,” katanya, Kamis (14/1).
Dengan sistem ternak kemitraan ini, dia memiliki ternak sebanyak 14.300 ekor dengan total populasi kemitraan sekitar 7 ribuan ekor. Jumlah tersebut meliputi ternak sapi, domba dan puyuh. Dari usahanya itu, di memperoleh omset setiap bulan hampir menyentuh Rp2 miliar. Bahkan dari puyuh dan unggas saja sekitar Rp900 juta. Belum sapi dan domba. Perbulan itu sekitar Rp1,5 miliar sampai Rp1,7 miliar.
Sementara itu, Kabid Peternakan Dinas Pertanian Bondowoso, Ir Murjana menerangkan, pihaknya terus melakukan pendampingan pada Al Fatih Farm. Pendampingan dimaksud yakni dengan pengembangan SDM, manajemen sampai pemasaran. ”Market teman – teman ini sudah mumpuni. Sudah mempunyai pasar di luar baik regional maupun di luar Jawa Timur,” katanya.
Menurutnya, pemasaran ternak Al Fatih sejauh ini meliputi Bandar Lampung, Kalimantan, Sumbawa, Bali hingga Jawa Barat. Keberadaan peternak milenial berdampak baik bagi keberlangsungan ternak di Bondowoso yang menjadi salah satu lumbung ternak Jawa Timur. Ke depan, pihaknya akan memberikan edukasi wisata di sektor peternakan kepada masyarakat. ”Kami replikasikan ke yang lain. Ada replikasi kluster,” terangnya. [san]

Tags: