Peternak – Pedagang Hewan Kurban Ketiban Rezeki

Puluhan sapi di kandang milik Abdul Manan warga Desa Kucur, Kec Dau, Kab Malang, dijual sebagai hewan kurban.

Puluhan sapi di kandang milik Abdul Manan warga Desa Kucur, Kec Dau, Kab Malang, dijual sebagai hewan kurban.

(Menjelang Hari Raya Kurban)
Kab Malang, Bhirawa
Menjelang Idul Adha 1437 Hijriyah atau Hari Raya Kurban 12 September 2016 mendatang, peternak hewan kurban serta pedagang sapi dan kambing ketiban banyak rezeki.
Salah satu peternak yang sekaligus sebagai pedagang sapi dan kambing warga Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang Abdul Manan, Minggu (4/9), kepada Bhirawa, dirinya setiap menjelang Hari Raya Kurban selalu menjual hewan kurban. Dan selain sebagai peternak sapi dan kambing, dirinya pun juga sebagai pedagang.
“Tapi saya lain dengan pedagang hewan kurban yang lainnya, karena hewan kurban yang saya jual berasal dari peternak tetangga sekitar rumah dan tetangga desa,” ujarnya.
Sehingga, lanjut dia, hewan kurban yang ada di kandangnya ini mayoritas milik warga Desa Kucur yang dititipkan untuk dijualkan. Sedangkan kandang untuk tempat hewan sapi, sebelumnya tempat kandang ayam potong yang disulap menjadi kandang sapi. Namun, setelah Hari Raya Kurban usai, kandang tersebut dikembalikan lagi menjadi kandang ayam potong. Karena selain dirinya beternak hewan sapi dan kambing, juga sebagai peternak ayam potong sebagai usaha utamanya.
Menurut Manan, harga hewan kurban sapi dijual bervariasi, begitu juga harga kambing, karena melihat besar kecilnya hewan kurban tersebut. Seperti harga sapi yang termurah saya jual Rp 16,5 juta, dan termahal bisa mencapai Rp 30 juta-Rp 35 juta. Sedangkan untuk harga kambing termurah Rp 1,65 juta dan termahal Rp 3 juta.  Dan untuk sapi yang ada di kandang ada beberapa jenis, diantaranya sapi Sumbawa, Jawa, Madura, dan Limousin.
“Untuk jenis sapi Limousin saya jual Rp 35 juta, dan sapi itu milik peternak warga Desa Kucur sendiri,” paparnya.
Sementara untuk jenis kambing yang dijual, kata dia, ada tiga jenis, yakni etawa, boer, dan kacang atau kambing lokal. Dan pada Hari Raya Kurban tahun 2015, dirinya  bisa jual hewan kurban sapi sebanyak 78 ekor, dan untuk kambing terjual sebanyak 200 ekor. Sedangkan untuk beberapa Minggu terakhir ini, sapi sudah terjual sebanyak 46 ekor dan kambing masih terjual 103 ekor. Sehingga dirinya berharap, agar tahun ini hewan kurban yang dijual jumlahnya lebih besar dari pada tahun lalu.
“Hewan kurban yang saya jual ini, selalu mendapatkan pengawasan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang. Sehingga setiap dua Minggu sekali, selalu diperiksa kondisi kesehatan sapi dan kambing yang saya jual ini. Dan ketika hewan kurban yang saya jual ini memiliki penyakit, maka dirinya tidak akan menjualnya,” tegas Manan.
Di tempat yang sama, salah satu pembeli hewan kurban asal Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang Supeno mengatakan, dirinya setiap tahun membeli hewan kurban ditempatnya Pak Manan ini. Karena harga sapi dan kambing lebih murah jika dibandingan yang lainnya. Seperti harga sapi selisihnya bisa mencapai Rp 1,5 juta-Rp 2 juta, jika dibandingkan diluar.
“Selain itu, terkait kondisi kesehatan sapi juga lebih baik, sehingga setiap tahun menjadi langganan beberapa instansi pemerintah di wilayah Malang Raya ini,” tuturnya. [cyn]

Tags: