Peternak Sapi Kab.Malang Sulit Dapatkan Pakan Rumput Segar

Peternak sapi Desa Kalisongo Kec Dau Kab Malang saat ini kesulitan untuk mendapatkan rumput segar. [cahyono/bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Peternak sapi di wilayah Kabupaten Malang kini kesulitan untuk mendapatkan pakan hijau atau rumput. Kesulitan peternak sapi baik itu sapi perah maupun sapi potong untuk mendapatkan rumput dikarenakan banyak lahan dijadikan bangunan rumah dan bangunan gedung pabrik.
Padahal rumput yang dibutuhkan untuk ternak sapi merupakan sumber pangan bagi sapi. “Meski pakan sapi bisa digantikan dengan pakan buatan pabrik, namun sapi tetap membutuhkan pakan hijauan lebih kurang 10-15 persen. Sebab, pakan hijauan akan menambah berat sapi,” ungkap salah satu peternak sapi perah dan sapi potong asal Desa Kalisongo Kecamatan Dau Kabupaten Malang Mochamad Yasin, Minggu (16/7).
Menurut dia, sejak wilayah desanya banyak berdiri bangunan baru, maka dia dan peternak sapi yang lainnya sulit untuk mencari rumput segar. Dan untuk menyiasati sapi bisa makan hijauan di luar rumput, sapi diberikan pakan pucuk daun tebu yang telah dipanen. Namun, pakan hijaun yang paling bagus untuk sapi perah dan potong itu rumput segar. Karena rumput segar akan meningkatkan kualitas produksi susu sapi perah. Sehingga peternak sapi saat ini tidak bisa mengandalkan 100 persen pakan ternak produksi pabrikan.
“Untuk tetap mendapatkan gizi sapi terutama pada sapi perah tetap tercukupi, maka kami menambahkan konsentrat. Tujuannya yaitu untuk mencapai standar kualitas susu, karena jika kualitas susu rendah maka koperasi susu tidak mau menerimanya, akan berdampak kerugian pada peternak,” jelas Yasin.
Diterangkan Yasin, peternak sapi setiap hari membutuhkan rumput segar rata-rata 30 kilogram per ekor. Sehingga untuk memenuhi pakan hijauan, peternak harus mencari rumput segar hingga keluar dari desa. Bahkan, peternak harus membeli rumput segar ke wilayah Kecamatan Pujon, Ngantang, hingga ke Kabupaten Kediri. Namun, jika pada musim penghujan peternak Desa Kalisongo tidak membeli rumput ke luar Kabupaten Malang, karena peternak bisa mendapatkan rumput segar di wilayah tetangga kecamatan.
Secara terpisah, mantan karyawan Koperasi Unit Desa Dau Supriyono mengatakan, peternak sapi di wilayah Kecamatan Dau saat ini memang kesulitan untuk mendapatkan pakan rumput segar. Sehingga ketika musim kemarau seperti sekarang ini, peternak lebih mengandalkan pakan produksi pabrikan. Dan jika untuk membeli rumput segar, harganya cukup mahal. “Tentunya, biaya produksi susu di tingkat peternak bertambah besar,” paparnya.
Namun, lanjut dia, jika peternak mau menerapkan sistem silase atau deposit pakan, maka mereka tidak akan kesulitan pakan hijauan di waktu musim kemarau seperti sekarang ini. Sistem silase merupakan metode pengelolaan hijauan yang difermentasi agar bisa bertahan lebih lama. Dan fermantasi tersebut tetap memberikan gizi pada sapi, jika sapi tersebut memakannya. [cyn]

Tags: