Peternak Sapi Potong Pasuruan Tolak Vaksin

Sebagian peternak sapi potong di Kabupaten Pasuruan menolak sapinya divaksin.

Pasuruan, Bhirawa
Pemkab Pasuruan sangat menyayangkan para peternak, terutama pemilik sapi yang menolak pemberian vaksin PMK (penyakit mulut dan kuku).
Hal itu diketahui sejak datangnya vaksin dua pekan lalu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan langsung mendistribusikan vaksin tersebut ke-24 kecamatan. Terutama, di wilayah yang menjadi sentra peternakan sapi perah dan sapi potong.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, Diana Lukita Rahayu menegaskan bahwa saat petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mendatangi para peternak, ternyata banyak penolakan dari para peternak itu sendiri.
Penolakan berasal dari peternak sapi potong. Sebagian besar dari mereka khawatir, karena sapi yang dalam kondisi sehat justru mengalami masalah usai diuntik vaksin PMK itu. “Sebagian dari mereka sangat takut usai divaksin. Kata peternak sapi potong, jika divaksin biasanya sapi sehat malah sakit hingga bisa mati,” ujar Diana Lukita Rahayu, Sabtu (2/7).
Menurut Diana, vaksin diberikan untuk mencegah PMK agar tak semakin meluas. Meski diberikan secara gratis, vaksin itu bisa mengganggu penjualan hewan ternak mereka. Terlebih, saat ini peternah sangat selalu mengandalkan momentum Idul Adha dalam hal keuntungan.
“Kita tidak bisa berbuat apa-apa karena kita ditolak. Dan kita tidak bisa memaksa. Kita akui, moment lebaran Idul Fitri momen yang istimewa bagi peternak. Dan ini yang harus kita pahami,” jelas Diana Lukita Rahayu.
Saat ini, jumlah vaksin yang disuntikkan ke sapi-sapi di wilayah Kabupaten Pasuruan sudah mencapai lebih dari 15.654 ekor. Sedangkan, stok vaksin masih banyak hingga mencapai 89.100 dosis.
“Meskipun di tolak, kita tetap terus berjuang untuk memberikan edukasi kepada peternak, tujuannya supaya divaksin. Serta pentingnya vaksin sebagai penahan laju penyebaran PMK,” jelas Diana Lukita Rahayu. [hil.gat]

Tags: