Petilasan Kerajaan Jenggolo Harus Diamankan

Kondisi Pasar Ikan Prajurit Kulon Kota Mojokerto tampak sepi dan memprihatinkan. [kariyadi/bhirawa]

Kondisi Pasar Ikan Prajurit Kulon Kota Mojokerto tampak sepi dan memprihatinkan. [kariyadi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Penemuan petilasan yang diduga peninggalan jaman Kerajaan Jenggolo di Desa Urangagung, Kec Kota, memantik kedatangan Cak Nur. Cawabup Bersinar dari Kampung Waru ini meminta agar petilasan ini dilindungi.
Sudah beberapa pekan ini temuan situs bersejarah ini menjadi perbincangan yang menyangkut asal usul dan riwayat peninggalan kerajaan mana. Ada yang menduga itu peninggalan Kerajaan Majapahit, adapula anggapan itu datang dari Kerajaan Kediri. Tetapi sebagian menyebut nya dari Kerajaan Jenggolo.
Merasa penasaran dengan temuan itu Cak Nur, Selasa (10/11) kemarin Cawabup mengunjungi lokasi penemuan benda-benda purbakala yang diperkirakan sebagai situs cagar budaya oleh masyarakat Desa Urang Agung, Kec Sidoarjo Kota. Kehadiran Cak Nur Ahmad di area penemuan situs disambut meriah oleh warga Desa Urang Agung dan sekitarnya. Didampingi Kades, Ketua RW dan aparat kepolisian setempat, Cak Nur diajak untuk melihat lokasi penemuan.
Di areal seluas 3 kali 4 meter yang dibatasi pagar oleh masyarakat, Cak Nur menyatakan pada dasarnya mengharapkan penemuan ini direspon oleh pemerintah atau pihak yang berwenang. Ia mengemukakan bahwa lokasi penemuan harus tetap dijaga oleh masyarakat. Jangan sampai nantinya ada aktifitas yang mempersulit untuk penelitian, karena penggalian dan penelitian harus dilakukan oleh para ahli arkeologi.
Perhatian dan animo masyarakat yang besar melihat di area penemuan sepatutnya diatur secara baik, sebab nantinya akan mendatangkan keberkahan bagi masyarakat Desa Urang Agung. Kepada semua pihak berwenang, baik Dinas Pariwisata Kab Sidoarjo ataupun Dinas Purbakala Provinsi Jatim yang  berada di Mojokerto diminta agar segera turun tangan dan melakukan penelitian.
”Sebab tidak menutup kemungkinan penemuan benda purbakala areanya akan dapat bertambah luas dan dapat menunjukkan bentuk dan struktur bangunan sebenarnya,” tutur Cak Nur.
Acara berakhir dengan berselfie ria, masyarakat sangat antusias untuk meminta selfie bersama, maka Cak Nur dengan sabar melayani permintaa foto bergantian bersama masyarakat dengan diiringi teriakan dari masyarakat ”Salam Metal, Insya Allah menang total,” teriak warga masyarakat. [hds]

Tags: