Petinggi BPJS Kesehatan Terjun Langsung Layani Peserta JKN-Kis

Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Timur Handaryo melayani peserta JKN-KIS di kantor Cabang Mojokerto, Selasa (3/07). [kariyadi/bhirawa].

Kota Mojokerto, Bhirawa
Setelah lebih  empat tahun program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)  dikelola BPJS Kesehatan berjalan, kejutan dilakukan para petingginya. Sebagai salah satu rangkaian kegiatan HUT BPJS Kesehatan ke-50, serta dalam rangka memastikan peserta JKN-KIS mendapat pelayanan terbaik, jajaran  Direksi BPJS Kesehatan terjun langsung meninjau pelayanan di sejumlah Kantor Cabang BPJS Kesehatan. Tak hanya itu, mereka pun turut melayani langsung para peserta JKn-KIS yang datang berkunjung.
“Kegiatan eksekutif frontliner ini merupakan salah satu wujud komitmen kami dalam menjaga dab mengoptimalkan mutu pelayanan kepada peserta JKN-KIS. Kepuasan da  loyalitas perserta menjadi prioritas kami. Untuk itu, kedepannya kami berharap para Duta BPJS Kesehatan makin terpacu untuk memaksimalkan layanan. Kualitas layanan tidak boleh stagnan karena ekspektasi peserta akan terus meningkat,” ujar Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Timur Handaryo usai melayani peserta JKN-KIS di kantor Cabang Mojokerto, selasa (3/07).
Dalam kesempatan tersebut, para Direksi dan senior leader BPJS Kesehatan menggantikan sementara tugas frontliner BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan langsung kepada peserta JKN-KIS maupun masyarakat umum yang mendatangi Kantor Cabang BPJs Kesehatan, khususnya di Loker Fast Track (Pelayanan Cepat).
“Berinteraksi dan melayani langsung peserta JKN-KIS tentu menjadi kesan tersendiri bagi kami, tugas frontliner sebagai garda terdepan pelayanan peserta JKN-KIS di kantor BPJS Kesehatan memiliki tantangan tersendiri,” ucap Handaryo.
Menurut Handaryo, jukandibandingkan dengan negara-negara lain yang menerapkan sistem jaminan sosial, pertumbuhan peserta program jaminan kesehatan di Indonesia terbilang amat pesat. Jika hanya dalam waktu 4 tahun, program JKN-KIS telah mengcover hampir 80% dari toral penduduk Indonesia. Sebagai pembanding, negara yang menjalankan program jaminan sosial sejak lama seperti Jerman, sekitar 120 tahu , baru mengcover 85% populasi penduduk. Austria menjalankan selama 79 tahun dan mengcover 99% populasi penduduk. Sementara Jepang memerluka  waktu 36 tahun dan Belgia membutuhkan 118 tahun untuk mencakup 100% populasi penduduk.
“Saat ini program JKN-KIS telah menjadi program jaminan kesehatan terbesar di dunia, jika melihat jumlah kepesertaannya yang telah melampaui 198,8 juta dan dilaksanakan melaluk pendekatan single payer institution. Jumlah ini akan dipastikan terus bertambah hingga tercapai cita-cita Universal Health Coverage (UHC) alias Cakupan Kesehatan Semesta, sehingga nantinya seluruh penduduk Indonesia akan terlindungi oleh jaminan kesehatan JKN-KIS yang berkualitas dan berkesinambungan. Oleh karenanya, semangat Duta BPJS Kesehatan untuk mengabdi pada negeri tak boleh surut. Pelayanan prima harus tetap jadi yang utama, “ kata Handaryo.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 22.247 FKTP yang terdiri atas 9.881 Puskesmas, 5.023 Dokter Praktik Perorangan, 5.473 Klinik Non Rawat Inap, 643 Klinik Rawat Inap, 20 RS Kelas D Pratama, serta 1.207 Dokter Gigi. Sementara itu di tingkat FKTRL, BPJS Kesehatan telah bermitra dengan 2.397 RS dan Klinik Utama, 1.607 Apotik, dan 1.078 Optik. Untuk di Kedeputian Wilayah Jawa Timur telah bekerja sama dengan 2.585 FKTP yang terdiri 965 Puskesmas, 701 Dokter Praktik Perorangan, 572 Klinik Pratama, 127 Klinik TNI-Polri dan 220 Dokter Gigi. Sedangkan untuk FKTRL, di Kedeputian Jawa Timur sudah bermitra dengan 309 RS dan Klinik Utama. [kar]

Tags: