Petirtaan Jolotundo Trawas Mojokerto Ternyata Airnya Terjernih Nomor Dua di Dunia

Tampak dalam foto petirtaan Jolotundo Desa Seloliman Trawas, yang mengalirkan air terbersih nomor dua Dunia, dari tujuh mata air yang dikeluarkannya.

Mojokerto, Bhirawa
Wisata Sejarah Petirtaan Jolotundo yang lokasinya berada di lereng Gunung PenanggunganDesa Seloliman wilayah Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto, ternyata salah satu petirtaan yang mempunyai kwalitas air dan kejernihan airnya momor dua di Dunia. Setelah kwalitas air terbersihnya nomor satu disandang air Zam-Zam di Makkah Arab Saudi.

Suarno selaku Seksi Kelembagaan Hukum dan Humas Lembaga Masyarakat Dewan Hutan (LMDH) Divisi Regional II Jatim. Minggu 2/5/21 mengatakan, Petirtaan Jolotundo merupakan wisata religi. Jadi, tidak seperti wisata pada umumnya yang sepi saat pandemi. Pengunjung Petirtaan Jolotundo itu ada sifat fanatismenya. Selama wisata ini diperbolehkan buka oleh Pemerintah, maka tetap ada pengunjungnya.

“Jadi, orang kesini itu untuk mengambil air Petirtaan Jolotundo. Tidak sekedar berwisata, tapi lebih lebih ke arah religinya. Berdasarkan penelitian yang bekerjasama dengan Universitas Airlangga, air Petirtaan Jolotundo memang terbaik nomor dua Dunia,” jelas Suarno.

Lebih lanjut dikatakannya, sumber mata air Petirtaan Jolotundo itu memang sumber mata airnya dari bebatuan bukan dari tanah, sehingga kadar airnya juga tersaring dengan bagus. Dan diyakini banyak orang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit dan kalau dibuat mandi bisa membuat awet muda.

Perlu diketahui juga, untuk momen ritual di Petirtaan Jolotundo itu ada dua sebenarnya, yakni Bulan Purnama dan Jumat Legi. Kemudian kalau momen tahunan itu ada dua juga, yakni Tahun Baru dan Satu Suro. Pendapatan Jolotundo paling tinggi itu memang ada saat momen Satu Suro. Momen Satu Suro itu belum terpecahkan oleh momen-momen yang lain, untuk pendapatan paling tinggi sebelum pandemi saat malam Satu Suro itu bisa mencapai Rp. 25 Juta,” ungkapnya.

Lebih jauh Suarno menambahkan, untuk umat Hindu dari Bali dalam satu tahun itu mengambil air suci Jolotundo sebanyak dua kali untuk upacara di Bali. Kemudian yang rutin juga ada acara upacara Melasti yang pelaksanaannya 3 hari sebelum hari raya Nyepi.

Menjawab tentang tiket masuk, orang dewasa hanya Rp.10.000 dan untuk Anak usia 5 tahun sampai 10 tahun hanya Rp.7.500, sedangkan untuk parkir mobil Rp.10.000 kalau sepeda Motor Rp.5.000. Jelas Warno

Sedangkan menurut , Sunaji selaku Juru Pelihara Petirtaan Jolotundo mengatakan, Petirtaan Jolotundo secara administrasi itu terletak di sisi barat Gunung Penanggungan yang menghadap ke barat, tepatnya di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Jadi untuk Jolotundo menurut relief yang ada itu dibuat pada tahun 977 Masehi oleh Prabu Udayana dan untuk pertapaan Prabu Airlangga. Menurut Paranormal, Air Petirtaan Jolotundo mempunyai kekuatan gaib. Pernah juga diteliti oleh arkeolog dari Belanda itu pada tahun 1980 termasuk rangking 3 dunia dan penelitian ulang tahun 1995 itu terjadi kenaikan rangking 2 Dunia,”

Petirtaan Jolotundo itu merupakan peninggalan dari umat Hindu. Jadi Umat Hindu saat ke Petirtaan Jolotundo untuk berziarah atau bersembahyang dan digunakan untuk upacara Melasti atau 3 hari sebelum hari raya Nyepi.

“Biasanya umat Hindu dari Mojokerto, Gresik, Sidoarjo, Surabaya dan Pasuruan yang sering kesini. Untuk umat Hindu Bali pada tahun 1996 pernah mengadakan upacara besar-besaran disini dan mendatangkan 200 orang dari Bali. Semenjak upacara pada tahun 1996 itu, Petirtaan Jolotundo semakin terkenal hingga sekarang,” tutup Sunaji (min)

Tags: