Petro Beri Penghargaan Tujuh Kelompok Berprestasi

Petani-Berprestasi.-Selain-itu-PG-Juga-memberikan-beasiswa-kepada-Mahasiswa-Beasiswa-Petro-Bestro-dan-Siswa-Berprestasi-di-Gresik.

Petani-Berprestasi.-Selain-itu-PG-Juga-memberikan-beasiswa-kepada-Mahasiswa-Beasiswa-Petro-Bestro-dan-Siswa-Berprestasi-di-Gresik.

Gresik, Bhirawa
PT Petrokimia Gresik (PT PG) memberikan penghargaan kepada kelompok tani berprestasi yang menjadi peserta program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K). Penghargaan diserahkan Direktur Utama PT PG Nugroho Christijanto bertepatan peringatan HUT PT PG ke 44 belum lama ini.
Menurut Nugroho, pada tahun kedua ini ada tujuh kelompok tani peserta GP3K yang berhasil mendapat penghargaan dari PT PG. Mereka merupakan kelompok tani yang berasal dari Provinsi Jatim, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta. ”Hadiahnya dalam bentuk sarana produksi pertanian, seperti mesin perontok multi fungsi, hand sprayer, serta paket pestisida,” ujar Nugroho.
Ketujuh kelompok tani itu adalah Tani Makmur (Lamongan), Grobogan (Jombang), Karya Makmur (Tulungagung), Sri Rejeki (Sragen), Pari Kesit (Karanganyar), Tani Makmur I (Boyolali), dan Grengseng (Kulonprogo).
Lebih lanjut Nugroho, mengungkapkan tujuan pemberian penghargaan ini merupakan salah satu bentuk upaya PT PG untuk mendorong kelompok tani lainnya agar mau mengikuti program GP3K. Program ini utamanya mendorong petani untuk menggunakan formula pemupukan berimbang 5:3:2, yaitu 500 kg pupuk organik Petroganik, 300 kg pupuk NPK Phonska, dan 200 kg pupuk Urea per hektar sawah.”Dari berbagai demplot sawah, formula 5:3:2 terbukti berhasil meningkatkan hasil panen rata-rata 1-2 ton gabah kering panen (GKP) per hektarnya,” ungkap Nugroho.
Dengan demikian, lanjut Nugroho Christijanto, program GP3K merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan produksi beras dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional yang menjadi target pemerintah setiap tahunnya.
Adapun kreteria penilaian kelompok tani berprestasi adalah kelompok tani dengan lahan minimal 50 hektar, aktif dan patuh mengikuti anjuran petugas teknis dalam aplikasi formula 5:3:2, kabupaten dengan areal GP3K terluas, serta memiliki produktivitas sawah minimal 2 ton per hektar.
Dijelaskan Nugroho, GP3K merupakan program Kementerian BUMN sejak tahun 2011 untuk membantu Kementerian Pertanian mendorong produktivitas pangan melalui peran perusahaan BUMN, salah satunya PT Pupuk Indonesia (Persero).
Sebagai anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), PG setiap tahunnya dipercaya untuk mengawal program ini dengan areal penugasan yang terus meningkat setiap tahunnya.
Pada tahun 2016, PG mendapat penugasan 400.000 hektar dan sampai dengan 30 Juni 2016 sudah terealisasi 361.838 hektar atau 90% dari penugasan.”Kami optimis pada bulan september 2016 nanti penugasan kami akan terealisasi 100%,” ujarnya optimis. [kim.eri]

Tags: