Petro HI-Corn-Phonska Plus Tingkatkan Panen Jagung Petani

Panen jagung bersama jajaran Manajemen PG, Dinas Pertanian Gresik, Forpimka Panceng di Desa Wotan Panceng, Selasa (16/5).

Gresik, Bhirawa
PT Petrokimia Gresik melakukan panen raya jagung di Desa Wotan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik, Selasa (16/5). Dalam demonstration plot (demplot) jagung ini, diperkirakan hasil panen mencapai 8,3 ton pipilan kering per hektare di lahan seluas 3.000 m2 atau meningkat sekitar dua kali lipat jika dibandingkan dengan panen kebiasaan petani setempat yang hanya 4-5 ton pipilan kering per hektare.
Sekretaris Perusahan PG Wahyudi menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan PG terhadap upaya peningkatan produktivitas jagung nasional. Karena jagung merupakan salah satu komoditas strategis setelah beras.
Jagung dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan industri pangan (food), pakan ternak (feed), dan bioetanol (fuel). Oleh karena itu, PG sebagai anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) turut mendukung upaya pemerintah dalam mendorong produktivitas jagung, baik dari segi kuantitas, kualitas, maupun kontinuitas, melalui penyediaan benih unggul, pupuk, dan pengolahan tanah.
“Ada pun benih yang kami sarankan adalah Petro Hi-Corn dengan pola pemupukan berimbang 5-3-3 untuk tanaman jagung, yaitu 500 kg pupuk organik Petroganik, 300 kg NPK Phonska Plus, dan 300 kg pupuk ZA per hektar lahan,” ujar Sekretaris Perusahan PG Wahyudi, Selasa (16/5).
Lebih lanjut Sekretaris Perusahan PG Wahyudi menjelaskan bahwa Petro Hi-Corn merupakan benih jagung unggulan varietas BIMA 14 BATARA hasil kerjasama PG dengan Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros, Sulawesi Selatan pada 2013. Produk ini pertama kali diluncurkan di Gresik pada 2014 dan telah melewati serangkaian uji coba multi lokasi.
Adapun keunggulan Petro Hi-Corn di antaranya adalah memiliki potensi penghasilan yang tinggi (dengan kondisi ideal panen bisa mencapai 12 ton pipilan kering per hektare), tahan terhadap penyakit bulai, dan tahan terhadap kondisi pertanaman yang mengalami rebah.
“Keunggulan ini terbukti pada usia tanam ke-35 hari di mana tanaman jagung pada demplot ini sempat rebah karena tertiup angin kencang. Namun tanaman dapat berdiri kembali dan berproduksi secara optimal,” ujar Sekretaris Perusahan PG Wahyudi.
Selain benih unggul, faktor penting lainnya adalah pupuk. Dalam kesempatan ini PG kembali memperkenalkan keunggulan pupuk NPK Phonska Plus kepada petani jagung setempat. Pupuk NPK Phonska Plus merupakan produk NPK non-subsidi generasi terbaru, dengan kandungan NPK 15-15-15 serta diperkaya dengan 9% Sulfur dan unsur hara mikro Zink (Zn) sebesar 2.000 ppm.
“Penambahan unsur hara mikro Zink inilah yang membedakan NPK Phonska Plus dengan NPK Phonska bersubsidi,” ujarnya. [kim]

Tags: