Petro Terus Komitmen Membina Koperasi

5-Foto AA-3-Foto Petro Konsisten-EriGresik, Bhirawa
Empat koperasi dibawah binaan PT Petrokimia Gresik (PT PG) kini tumbuh dan berkembang cukup pesat. Omzetnya bahkan kini sudah mencapai ratusan juta per bulannya, meski sebelumnya berawal dari modal cukup terbatas.
Keempat koperasi itu adalah Koperasi Tunas Harapan di Tlogopojok. Koperasi yang dibina PT PG sejak 2013 ini bergerak di bidang jasa tenaga kerja, pembuatan kain majun, plat nomor, dan pagar. Saat ini, koperasi beromzet rata-rata Rp15 juta per bulan. Kedua, Koperasi Pemuda Gangsar di Roomo. PG membina koperasi ini sejak 2014. Mereka bergerak di bidang jasa tenaga kerja dan katering. Sebulan, omzetnya bisa mencapai Rp200 juta.
Ketiga, Koperasi Cinta Indonesia di Ngipik. Koperasi ini dibina PT PG sejak 2015 dan bergerak di bidang konveksi, digital printing, sablon, dan periklanan. Omzetnya mencapai Rp29 juta per bulan. Terakhir, Koperasi Mitra Jaya di Lumpur. Koperasi mulai dibina sejak 2015 dan bergerak di bidang tenaga kerja, katering, konveksi, jualan pulsa, serta jasa pengurusan pajak, dengan omzet berkisar Rp40 juta per bulan.
Direktur Utama PT PG, Nugroho Christijanto menyebutkan bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional 12 Juli 2016, PG berkomitmen untuk terus membina koperasi-koperasi seperti yang saat ini sedang dikembangkan. Adapun bentuk pembinaan yang dilakukan PG adalah dengan membantu pendirian koperasi, modal kerja, peralatan kerja, pendidikan dan pelatihan, konsultasi, motivasi, serta memberikan sejumlah pekerjaan kepada koperasi mereka sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Selanjutnya, melalui pengalaman itu, mereka pun mulai melebarkan sayap dengan menggarap sejumlah pekerjaan dari perusahaan/instansi, seperti PT Petrokimia Gresik, PT Petrokimia Kayaku, PT Smelting, PT Oxo Nusantara, PT Petro Jordan Abadi, Pemkab Gresik, Polres Gresik, bahkan Koperasi Cinta Indonesia dari Ngipik pernah menggarap pekerjaan dari Pemkab Lumajang. ”Kami berharap koperasi ini dapat menjadi lokomotif perekonomian setempat dan mampu membawa perubahan serta kesejahteraan masyarakat sekitar, khususnya kepada anggota koperasi,” ujar Dirut PT PG Nugroho Christijanto.
Sejumlah perubahan dimaksud telah dirasakan oleh Amin (32) warga Tlogopojok anggota Koperasi Tunas Harapan. Ia merasakan adanya perubahan citra di desanya, yaitu menjadi desa dengan citra yang jauh lebih baik. ”Sejak ada koperasi ini saya bersyukur karena desa kami mulai dikenal secara positif dan kami dipercaya untuk bisa memperkerjakan orang-orang kami di perusahaan,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Fery (32), pendiri dan Ketua Koperasi Cinta Indonesia Ngipik, dan Yusub (32), Pengurus Koperasi Pemuda Gangsar Roomo. Mereka menyatakan koperasinya kini sudah mulai bisa mandiri berkat berbagai pelatihan pengembangan keterampilan (hard skill) dan personal (soft skill) yang diberikan PT PG.
”Berangkat dari kemandirian ini, mereka bertekad untuk mengembangkan usaha di koperasinya masing-masing. Namun, mereka masih membutuhkan sejumlah hal penting seperti sarana dan prasarana, modal kerja, serta pelatihan yang bersifat manajerial.:Masih perlu pelatihan lanjutan mengenai administrasi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia,” ujar Yusub, lulusan S1 yang lebih memilih mengabdi di Koperasi Pemuda Gangsar Roomo.
Kedepan, mereka berharap koperasinya dapat semakin maju dan berkembang sehingga bisa memberikan manfaat yang lebih banyak lagi bagi masyarakat di desanya. ”Ya, dari nothing to something lah, mas,” ucap Wawan (40) Ketua Koperasi Mitra Jaya Lumpur. [eri]

Rate this article!
Tags: