Petugas Penyelenggara Haji Terpapar Covid 19

Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat

Usai Ikuti Pelatihan di Asrama Haji Surabaya
Nganjuk, Bhirawa
Diduga usai mengikuti pelatihan pelatihan calon petugas haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada 9-18 Maret, empat petugas dari Nganjuk dan satu dari Tulungagung dinyatakan positif Covid-19.
Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat menjelaskan empat pasien dalam pengawasan (PDP) yang selama ini melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari, statusnya kini positif terjangkit covid 19 setelah hasil rapid test dan swap test terhadap empat PDP tersebut.
Keempat warga Nganjuk positif Covid 19 berasal dari Kecamatan Patianrowo, Kecamatan Baron, Kecamatan Gondang, dan Kecamatan Prambon. Keempat warga tersebut terpapar Covid 19 setelah mengikuti pembekalan penyelenggaraan haji Surabaya.
Keempat warga yang positif covid-19 tersebut dua orang merupakan panitia penyelenggara Haji Indonesia dan dua orang tenaga kesehatan Haji Indonesia. “Diduga mereka terpapar covid-19 saat menjalani pelatihan haji di Surabaya pada tanggal 13 hingga 18 Maret 2020 lalu,” ujar Bupati Novi saat menggelar keterangan pers di ruang peringgitan.
Selesai mengikuti pembekalan penyelenggaraan haji, keempat warga itu mendapat kabar jika salah satu mentor dalam acara tersebut positif terjangkit covid 19. Kemudian mereka mengisolasi mandiri di rumah masing-masing.
Selama proses isolasi tersebut kesehatan yang bersangkutan terus dipantau dan dilakukan rapid tes dan swap tes. “Selama melakukan isolasi mandiri, keempat orang dilakukan pemeriksaan laboratorium dan cek kesehatan. Tapi setelah hasil tes dinyatakan positif terpapar covid 19 maka pasien langsung menjalani perawatan dan isolasi di RSUD Nganjuk,” tegas Bupati Novi.
Sedangkan keluarga dari ke-empat orang yang positif Covid-19, Pemkab Nganjuk mengambil langkah cepat yaitu melakulan isolasi dan screening pada mereka serta melakukan penelusuran terkait dengan siapa saja dan di mana saja warga positif corona tersebut melakukan kontak dengan warga lain.
Meski ada warganya yang positif corona, namun Pemkab Nganjuk belum melakukan karantina wilayah. “Zona kawasan dari warga positif covid 19, belum dilakukan karantina wilayah karena masih perlu melakukan identifikasi sejauh mana luasan dari warga positif corona melakukan kontak dengan warga lain,” tambah Bupati Novi.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, Bambang Triono, membenarkan jika satu calon petugas haji Tulungagung positif setelah menjalani rapid test corona. “Saat ini pun sudah diambil swab-nya. Tinggal menunggu hasil swab,” ujarnya, Kamis (2/4).
Selanjutnya Bambang menjelaskan hasil rapid test yang positif belum bisa mengonfirmasi apakah yang bersangkutan positif tertular Covid -19. Rapid tes hanya untuk mengetahui jika pasien tertular virus atau tidak.
“Kepastian apakah yang bersangkutan positif Covid-19 harus dilihat dari hasil laboratorium swab tenggorokan yang dikirim ke Balitbangkes, Jakarta. Hasil swab kira-kira sekitar satu minggu baru keluar,” paparnya.
Diberitakan sebelumnya, 11 petugas TKHI dan PPIH Kabupaten Tulungagung yang mengikuti pelatihan calon haji di Asrama Haji Sukolilo menjalani rapid test di Puskesmas Bangunjaya Kecamatan Pakel pada Senin (30/3) lalu. Ke-11 orang tersebut terdiri dari tiga orang dokter, empat orang perawat, dan empat petugas dari Kemenag Tulungagung termasuk di antaranya dari perguruan tinggi. [ris,wed]

Tags: