Petugas Peternakan Temukan Hewan Kurban Berpenyakit

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Bhirawa, Lumajang
Menjelang hari raya  idul Qurban dibeberapa tempat di wilayang lumajang sudah banyak di padati kandang-kandang sementara yang menyediakan hewan kurban. Namun dari banyaknya hewan kurban yang dipasarkan tersebut ternyata masih banyak ditemukan  hewan kurban yang tidak layak untuk dijadikan hewan korban karena mengidap penyakit yang menular ttauaupun yang masih belum cukup umur.
Untuk mengantisipasi hal tersebut kemarin(18/9-2015) Petugas Disnak melakukan pemeriksaan di lapak-lapak pedagang hewan kurban, seperti di Jl. Ahmad Yani, Kecamatan Kota Lumajang, dan menemukan hewan kurban yang terjangkit sakit mata ditempat penjualan hewan kurban milik Hadi (39) pedagang kambing kurban asal Desa Mojosari, Kecamatan Sumbersuko.
Ditempat tersebut petugas melakukan pemeriksaan dengan teliti terhadap 90 ekor kambing kurban yang diperjualbelikan oleh Hadi juga  ditemukan beberapa ekor kambing atau domba yang masih belum powel atau kurang umur sehingga kurang layak dijadikan hewan kurban.
Menurut Drh. Donny Affandi selaku  petugas Kesehatan Masyarakat FetrinerDinas Peternakan Lumajang menjelaskan bahwa dalam pemeriksaan tersebut pihkanya menemukan hewan kurban (kambing) berpenyakit mata dan juga terdapat seekor kambing yang terkilir kakinya atau keseleo dan tidak bisa berdiri.
Hewan kurban yang tidak layak yakni untuk kambing yang belum powel giginya atau usianya masih kurang  kurang memenuhi standar untuk dijadikan hewan kurban. Sehingga, pihaknya meminta pedagang tersebut untuk  menyisihkan agar untuk tidak dijual pada idul kurban .
Namun  hewan kurban yang berpenyakit mata menurutnya  tidak membahayakan karena tidak menular. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa dagingnya tidak akan membawa dampak terhadap kesehatan masyarakat yang nantinya mengkonsumsinya.
Dalam  kesempatan tersebut  petugas dari Dinas peternakan Lumajang mengambil langkah pengobatan  di tempat untuk menghindari menyebarnya penyakit mata tersebut. Selain itu pengobatan yang sama juga diberikan kepada kambing yang terkilir kakinya. Petugas juga mengingatkan kepada penjual kambing tersebut agar  kambing nya tidak dijual sebelum penyakitnya benar-benar sembuh..
“Secara keseluruhan, kesehatan hewan kurban yang dijual di lapak pedagang yang bermunculan di jalur protokol rata-rata layak. Karena sejauh ini tidak ada yang ditemukan terindikasi penyakit menular, seperti Anthrax, misalnya,”kata Donny.
Ia juga menghimbau kepada warga Lumajang yang hendak berkurban, untuk mencari kambing atau hewan kurban yang benar-benar sehat. Selain itu  yang perludiwaspadai uga untuk teli saat membeli karena diantara lapak penjualan kambing masih ditemukan hewan kurban yang belum cukup umur.
Dibnas perternakan melaksanakan pemeriksaan hewan kurban sebagai agenda rutin dalam setiap tahunnya  dengan tujuan untuk mendeteksi  hewan kurban utamanya untuk hewan yang terjangkit penyakit berbahaya  tidak  menular kepada manusia  saat dikonsumsi.
Menurutnya pemeriksaan hewan kurban tersebut akan dilaksanakan sampai 22 September mendatang atau sampai sebelum hari H pelaksanaan  Idul Adha. Untuk meningkatkan kinerjanya Dinas Peternakan Lumajang menurut Drh. Donny  menerjunkan petugas yang ada dilapangan untuk melakukan pemeriksaan di wilayah kecamatan. [mb10]

Tags: