Peziarah Keluhkan Mahalnya Biaya Becak Wisata Pasuruan

Becak wisata di Kota Pasuruan yang menunggu penumpang dikeluhkan para peziarah karena mahalnya tarif, Selasa (19/4). [hilmi Husain]

Becak wisata di Kota Pasuruan yang menunggu penumpang dikeluhkan para peziarah karena mahalnya tarif, Selasa (19/4). [hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Para peziarah yang berkunjung ke makam KH Abdul Hamid di Kota Pasuruan mengeluhkan masalah tarif becak wisata yang mahal.
Salah satu peziarah dari Kudus Jawa Tengah, Budi Santoso mengungkapkan biaya tarif becak wisata di Kota Pasuruan yang akan ziarah ke makam KH Abdul Hamid di Kota Pasuruan ditarik hingga mencapai Rp 18 ribu sekali jalan. Padahal, sebelumnya hanya ditarik Rp 10 ribu.
“Biaya becak wisata di Kota Pasuruan untuk peziarah mahal. Tadi kami naik becak wisata bersama istri ditarik Rp 18 ribu sekali jalan. Padahal enam bulan yang lalu hanya Rp 10 ribu. Di daerah-daerah lainnya tidak mahal seperti di sini,” keluh Budi Santoso kepada Bhirawa, Selasa (19/4) pagi.
Kemudian ia bersama rombongan beberapa bus lainnya lebih memilih berjalan kaki daripada naik becak wisata. “Kami ini bukan warga menengah ke atas, melainkan rakyat kecil. Tujuannya untuk mencari berkah. Makanya, kami bersama peziarah lainnya memilih berjalan kaki saja,” terang Budi Santoso.
Ditambahkan lagi, para pengayun becak wisata di Kota Pasuruan terkesan ugal-ugalan, mengabaikan keselamatan penumpang. Karena selama mengayun becak dari terminal wisata ke Alun-alun Kota Pasuruan kondisinya tergesa-gesa.
“Tadi saya sudah sampaikan ke pengayun becak, jangan cepat-cepat, santai saja sambil menikmati suasana Kota Pasuruan. Tapi, saran saya itu tak dihiraukan. Malah ngayuh becaknya ngebut. Untung saja tadi kondisi jalannya tidak ramai,” kata Lailatur Badriyah, peziarah lainnya dari Kudus.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Pasuruan Rudianto juga menerima keluhan dari sejumlah peziarah tentang mahalnya tarif naik becak wisata di wilayahnya. Dari keluhan itu, biaya yang ditarik mencapai Rp 15 ribu hingga lebih untuk sekali jalan.
“Kami juga menerima keluhan di lapangan terkait biaya tarif becak yang mahal hingga Rp15 ribu bahkan lebih untuk sekali jalan. Seharusnya tarif itu hanya Rp10 ribu sekali jalan untuk dua penumpang,” ujar Rudianto.
Menurut Rudi, upaya selanjutnya agar tidak terjadi hal yang demikian, pihaknya berencana akan memberlakukan tiket becak wisata. Temasuk juga meningkatkan pengawasan terhadap becak wisata itu sendiri.
“Kami akan berkoordinasi sekaligus meminta petunjuk Bapak wali kota terkait rencana pemberlakuan tiket becak wisata untuk peziarah di Kota Pasuruan,” tegas Rudianto. [hil]

Tags: