PGN Perbesar Target Penyambungan Pipa Gas

Surabaya, Bhirawa
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) memperbesar target penyambungan pipa gas menjadi antara 2.000 hingga 2.500 rumah tangga di Provinsi Jawa Timur dibandingkan proyeksi semula hanya mencapai 900 rumah tangga.
Juru bicara PGN SBU II Krisdyan Widagdo mengatakan, upaya tersebut merupakan komitmen perseroan agar masyarakat mendapatkan energi baru yang lebih murah. Selain itu, penyambungan gas RT ini akan selalu mengikuti pengembangan jaringan pipa gas industri.
“Saat ini, kami juga melakukan pembangunan jaringan pipa transmisi ke wilayah utara, dari Gresik ke Tuban. Untuk tahap awal, pembangunan jaringan pipa transmisi tersebut akan dibangun sepanjang 20 Kilometer dari Gresik hingga Tuban,” katanya, Kamis (27/3).
Mengenai percepatan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas bumi, jelas dia, saat ini pihaknya memang berkomitmen merealisasi percepatan konversi tersebut. Walau demikian hingga saat ini, total pelanggan PGN di sektor rumah tangga menduduki peringkat terbesar atau mencapai 13.131 pelanggan.
“Pelanggan di Surabaya mencapai 9.844 pelanggan dan Sidoarjo 3.212 pelanggan. Dengan penambahan tersebut, diharapkan pada akhir 2014 total jumlah pelanggan gas RT mencapai 15.631 pelanggan,” katanya.
Kalangan rumah tangga, tambah dia, adalah salah satu sektor pelanggan PGN. Sektor lainnya seperti industri, komersial, dan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Tanah Air. “Penyaluran gas bumi ke pelanggan baru baik itu ke rumah tangga maupun industri dan usaha kecil merupakan upaya percepatan konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas (BBG),” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso, menyatakan, percepatan penyaluran gas bumi ke pelanggan rumah tangga direalisasi melalui Program PGN Sayang Ibu di Jakarta pada pekan ini. Pada kegiatan tersebut sekaligus merevisi target penyambungan gas ke kalangan rumah tangga terutama di Jatim dari target awal 900 rumah tangga menjadi 2.000-2.500 rumah tangga.
“Untuk memperkuat ketahanan energi nasional maka pemanfaatan gas bumi merupakan solusi yang paling tepat. Apalagi gas bumi adalah salah satu energi yang sangat aman, murah, dan ramah lingkungan bagi keluarga di Indonesia,” katanya.
Hal itu, lanjut dia, terlihat dari selama puluhan tahun PGN beroperasi memang belum pernah ada laporan mengenai kecelakaan yang terjadi pada pelanggan rumah tangga. Kalau dari sisi harga, gas bumi PGN lebih terjangkau.
“Sebagai perbandingan, rumah tangga yang menggunakan satu tabung elpiji 12 kilogram dengan harga sekitar Rp100.000, bila menggunakan gas bumi PGN hanya membayar kurang lebih Rp40.000,” katanya.
Ia optimistis, dengan penghematan tersebut maka industri rumahan juga akan sangat tertolong dan semakin berkembang. Di samping itu gas bumi merupakan produk nasional dari dalam perut bumi Indonesia. Bahkan, berbeda dengan elpiji yang sebagian besar masih diimpor. “Kini secara nasional kami melayani sekitar 100 ribu pelanggan rumah tangga. Dalam rangka program pemasangan satu juta unit rumah tangga itu, tahun ini kami mengidentifikasi penambahan sekitar 10 ribu sambungan baru di wilayah Jabodetabek,” katanya. [wil]

Tags: