PGRI Deklarasi Gerakan Probolinggo Menulis

PGRI Deklasasikan Gerakan Probolinggo Menulis.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Probolinggo mengadakan seminar dan deklarasi Gerakan Probolinggo Menulis (GPM) di ruang pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo. Kegiatan ini mengambil tema Mewujudkan Misi 1 Guru 1 Buku Sebelum Mati.
Kegiatan yang diikuti oleh 500 orang guru ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo Dewi Korina dan Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo Purnomo serta segenap jajaran PGRI kecamatan se-Kabupaten Probolinggo.
Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo Purnomo, Minggu (25/3) mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru di bidang menulis agar lebih profesional sebagaimana tuntutan kompetensi guru saat ini.
“Harapannya guru tidak diam begitu saja, tetapi semakin meningkatkan diri dan mengembangkan diri sebagaimana tuntutan aturan perundang-undangan, guru sudah mendapatkan sertifikat pendidik dan tunjangan profesi nanti dapat menciptakan buku dan menghasilkan karya-karya untuk diri sendiri, masyarakat dan pendidik, ” ungkapnya.
Menurut Purnomo, dari ratusan guru ini tidak mungkin bisa menulis semua tapi paling tidak mengetahui teknis-teknis menulis buku. Nantinya akan dikawal dan diberikan bimbingan online dan kelompok kecil sehingga bisa launching paling tidak ada buku karya-karya yang dihasilkan dari PGRI nanti
“Nantinya akan sebuah deklarasi bagaimana guru ini syarat dengan karya. Banyak yang hanya bisa bicara tetapi tidak bisa menulis. Kemudian bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran individu dan anak-anak karya ini mulai dari dongeng dan buku binatang. Pokoknya apa saja yang terkait dengan karya karena itu menyangkut literasi bagi guru di kelas,” tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo Dewi Korina menyampaikan guru yang terlibat dalam kegiatan ini merupakan guru yang sangat peduli terhadap pendidikan di Kabupaten Probolinggo. Kegiatan ini sangat penting karena saat ini pendidik dituntut untuk bisa mengembangkan diri, paparnya.
“Sukses tidaknya kegiatan ini bukan dari selesainya acaranya, tetapi dari sekian guru ini mohon dievaluasi berapa yang sudah berkarya. Karena ada fenomena yang penting mengumpulkan sertifikat yang banyak. Namun out putnya berapa yang bisa menulis dan karyanya diterbitkan,” katanya.
Menurut Dewi, karya dari guru ini akan sangat berarti bagi dunia pendidikan karena yang merasakan langsung di sekolah dan inovasinya dituangkan dalam sebuah karya tulis. Ini sumbangan yang luar biasa bagi dunia pendidikan di Kabupaten Probolinggo.
“Mohon semua guru untuk konsentrasi penuh. Pahami apa yang disampaikan oleh narasumber sebaik mungkin. Mohon bimbingan narasumber bagaimana cara mengakses penerbit dan muncul karya yang bermanfaat bagi pendidikan,” jelasnya.
Dewi menambahkan kegiatan ini merupakan wujud pentingnya keberadaan PGRI yang memiliki berfungsi memperjuangkan kesejahteraan anggota dan meningkatkan profesionalitas anggota.
“Mudah-mudahan PGRI semakin jaya. Ilmu itu sejatinya bukan apa yang kita kuasai tetapi apa yang kita amalkan,” tambahnya. [wap]

Tags: