PHE WMO Beri Pelatihan Kartar Sidorukun Gresik

IMG_7189Gresik, Bhirawa
Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) memberikan pelatihan Karang Taruna (Katar) Desa Sidorukun, Gresik mengolah Limbah Kayu. Limbah kayu palet yang banyak ditemukan di Lamongan Shorebase bisa diolah lagi sehingga bisa menambah nilai jua. Dalam pelatihan itu, PHE WMO menargetkan Katar bisa mendaur ulang limbah kayu palet. Menjadi alat kerokan model hiu dan alat refleksi sederhana untuk pijat.
Menurut Comdev Officer di Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore, Amarullah, Kamis (23/10) kemarin, dalam pelatihan difasilitasi trainer dari yayasan Kumala, yang diikuti 10 pemuda dari Desa Sidorukun. Mereka mengikuti pelatihan selama tiga hari, mulai pukul 08.00 hingga 16.30. Di berikan keterampilan pengolahan limbah kayu, untuk diolah menjadi kerajinan tangan yang kreatif dan bernilai ekonomis.
Karang taruna juga dibekali ketrampilan mengolah limbah kayu palet. PHE WMO juga memberikan bantuan peralatan dan perlengkapan pengelolaan limbah kayu palet pada peserta pelatihan. Setelah mengenalkan alat dan bahan, trainer langsung melakukan pelatihan praktik dan praktik produksi di Sekretariat Karang Taruna Desa Sidorukun. Yang ditargetnya, pada hari terakhir pelatihan hasil produksi peserta langsung bisa dievaluasi dan disempurnakan.
Terpisah Plt Kades Sidorukun, Assaroh Muadah mengatakan, acara pelatihan seperti ini harus terus digalakan karena bagus. Yang akan menciptakan usahawan muda, pelatihan ini bisa dimanfaatkan dengan serius oleh peserta. Dan kegiatan ini, merupakan kegiatan lanjutan dari pelatihan daur ulang sampah dari kertas dan organik yang telah diselenggarakan PHE WMO pada Mei 2014 lalu.
”Yang intinya pelatihan ini, sangat dibutuhkan pemuda di Sidorukun. Dan di akhir pelatihan, anggota Karang Taruna itu bukan hanya hanya bisa membuat alat kerokan dan alat refleksi sederhana. Tapi juga bisa membuat berbagai kerajinan dari limbah kayu palet, misalnya berbentuk motor Vespa dan kangguru. Yang nantinya, bisa mengangkat prestasi desa mendapat menjadi desa kreatif,” katanya. [kim]

Tags: