Surabaya, Bhirawa
Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja (PIK-R) diminta lebih proaktif ikut serta menyelesaikan persoalan yang terjadi di kalangan remaja. Demikian disampaikan Kepala Bidang Keluarga Berencana Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Provinsi Jatim Dra Umi Yuniati, MSi, Selasa (19/5) kemarin.
Menurut Umi, PIK-R adalah salah satu wadah yang dikelola, dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan pelayanan informasi dan konseling terhadap remaja. Informasi yang bisa disampaikan diantaranya soal tentang pendewasaan usia pernikahan, fungsi keluarga, ketrampilan hidup (life skills), gender dan sebagainya.
“Keberadaan dan peranan PIK-R di lingkungan remaja sangat penting, dalam membantu remaja untuk memperoleh informasi dan pelayanan konsultasi yang cukup dan benar tentang penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja,” kata Umi .
Berdasar data dari Badan Pusat Statistik tahun 2010 jumlah remaja kita (umur 10-24) mencapai 27,6% dari jumlah penduduk indonesia sebanyak 237,6 juta jiwa atau sekitar 64 juta jiwa. Melihat jumlahnya yang sangat besar, maka remaja sebagai generasi penerus bangsa perlu dipersiapkan menjadi manusia yang sehat secara jasmani, rohani, mental dan spiritual.
Di tempat yang sama, Kabid Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Jatim Suhartuti menjelaskan masalah yang menonjol dikalangan remaja yaitu seksualitas, HIV/AIDS, rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan kasus perkawinan muda.
“Jumlah kasus perkawinan diusia muda masih banyak terjadi dengan rata – rata usia kawin pertama remaja perempuan berkisar antara 19 tahunan, padahal sebenarnya yang diharapkan usia kawin pertama bagi perempuan adalah 21 tahun,” jelasnya.
Beberapa faktor yang menjadi pendukung terjadinya pernikahan usia muda antara lain faktor ekonomi, pergaulan bebas, ambisi dan kehamilan yang tidak diinginkan (pra nikah) yang biasa disebut dengan istilah “married by accident”.
Menurut Suhartuti problematika yang dihadapi oleh para remaja, khususnya remaja pada usia sekolah tentunya sudah selayaknya mendapatkan perhatian yang khusus dari pemerintah, terlebih perhatian dari orang tua dan lingkungan sekitarnya. [why]