Rekom PAN Diturunkan Dalam Bentuk Pasangan di Pilbup Sidoarjo

Sidoarjo, Bhirawa
Deklarasi Kelana Aprilianto bersama ratusan pengurus PAC PAN se Sidoarjo pada Rabu (22/1) malam kemarin, menjadi gambaran euforia dukungan PAN kepada Kelana.
Benarkah PAN memberikan rekomendasi ke Kelana Aprilianto? Anggota DPR RI, Sungkono, menegaskan bahwa rekomemdasi itu turun dalam bentuk calonnya sudah berpasangan. Sementara Kelana belum menemukan wakilnya di Pilkada.
Acara kemarin yang dihadiri waketum PAN Totok Daryanto, adalah memberi dorongan kepada kelana. Istilahnya masih lampu hijau agar yang bersangkutan meningkatkan elektabilitas dan menemukan wakil bupatinya. Ini akan dievaluasi partai, bila dalam beberapa pekan sudah ada paket pasangannya dan ratingnya bagus, baru rekom PAN akan dikeluarkan.
Dari rekam jejak politik Kelana Aprilianto di Pilkada Pasuruan tahun 2013 silam, ternyata Kelana hanya menempati posisi
ke empat.
Kelana yang berpasangan dengan Agus As’ary (berKelas) yang maju lewat Gerindra dan PPP, hanya mampu memperoleh 76.044 suara atau sekitar 10,19% dari suara sah.
Pasangan ini jauh tertinggal dari tiga pasangan lain yakni Irsyad Yusuf-Riang Kulup Prayudha (Satria) yang diusung PKB dan PD mendapat 309.416 (41,47%).
Selain gagal menang di Pilkada Pasuruan, Kelana Aprilianto juga gagal melaju ke senayan pada Pemilu 2019 kemarin.
Melihat jejak politik Kelana yang tidak mampu mendulang suara maksimal di Pasuruan ini, tidak salah jika PAN sendiri sampai saat ini belum memberikan kepastian rekomendasi untuk Kelana.
“Kita masih membuka peluang bagi siapapun untuk mendaftar melalui PAN. Belum ada rekomendasi yang turun kepada calon tertentu,” ujar Khulaim Junaedi ketua tim penjaringan Pilkada DPD PAN Sidoarjo.
Hal senada juga dengan PDIP Sidoarjo dimana Kelana Aprilianto juga mendaftar sebagai Cabup.
Samsul Hadi sekretaris DPC PDIP Sidoarjo menyatakan soal rekomendasi merupakan kewenangan DPP dan Megawati selaku ketua umum.
Soal Klaim sudah pasti turunnya rekomendasi kepada satu Bacabup, Samsul melihatnya sebagai cara mendongkrak popularitas saja.
“Yang jelas DPC PDIP tidak pernah menyebut satu nama untuk mendapatkan rekomendasi. Semua calon sudah kita serahkan ke DPP dan kita dalam posisi menunggu perintah untuk mengamankan rekomendasi yang turun nanti,” ujar Samsul Hadi.
Sementara itu Mahmud Yunus Al Willy budayawan Sidoarjo, memberikan gambaran seorang pemimpin layaknya ilmu padi semakin berisi semakin merunduk.
Seorang pemimpin mendapat pengakuan dari umat. “Semakin orang berkualitas akan semakin dicari oleh umat itu adalah pemimpin yang sebenarnya,” tutur Yunus. (hds)

Tags: