Pileg, Pertokoan dan Pasar Lumajang dan Bojonegoro Lengang

Suasana pertokoan yang masih tutup dan jalan lengang di salah satu kawasan dalam kota Lumajang. Foto diambil jam 10.00, Rabu (9/4). [dayat/bhirawa]

Suasana pertokoan yang masih tutup dan jalan lengang di salah satu kawasan dalam kota Lumajang. Foto diambil jam 10.00, Rabu (9/4). [dayat/bhirawa]

Bojonegoro, Bhirawa
Ada suasana yang berbeda di kawasan pertokoan Jl Panglima Sudirman dan  dalam kota Kota, Kabupaten Lumajang. Pertokoan di kawasan ini yang biasanya buka mulai pagi hari mulai jam 07.00, pada saat Pemilu Legislatif Rabu kemarin (09/04) tidak terlihat aktivitas.
Aktivitas baru terlihat mulai pukul 10.00 atau molor tiga jam dari biasanya. ‘’Masih nyoblos dulu,’’ kata Ade, karyawan toko onderdil motor. Ade menambahkan, menggunakan hak pilihnya di luar kecamatan kota. ‘’Saya menggunakan hak pilih di luar kecamatan kota, sesuai dengan tempat tinggal saya,’’ jelasnya. Sedangkan untuk masuk kerja yang tidak biasanya, Ade mengaku sudah izin dengan majikan. ‘’ Majikan yang mengharapkan saya masuk setelah mencoblos,’’ tambahnya.
Sejumlah pertokoan jam 10.00 kemarin memang sudah tampak memulai aktivitsnya. Para konsumen sendiri sudah mengetahui jam buka yang tidak biasaya ini. ‘’Memang diberitahu kemarin kalo bukanya molor,’’ imbuh Gofar, yang membuka usaha bengkel motor.
Selain itu, ada toko yang memang memasang pengumuman buka menjelang siang. ‘’Buka Jam 10.30, setelah Nyoblos‘’, demikian bunyi tulisan pada salah satu toko yang digantungkan di pintunya. Siang hari, suasana pertokoan sudah terliaht seperti hari-hari biasa.  ‘’Tidak banyak perubahan dari jumlah konsumen  yang datang dan bertransaksi,’’ tambah Herry, pelayan toko elektronik di kawasan dalam kota Lumajang.
Pemantau Relawan Gusdurian
Sementara itu para relawan Jaringan Gusdurian di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, melakukan pemantauan pada pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014 di seluruh kecamatan di wilayah setempat, Rabu (9/4). “Sebanyak 21 orang sukarelawan diterjunkan di 21 kecamatan di Lumajang dan seorang sukarelawan memantau pelaksanaan pemungutan suara hingga proses penghitungan di setiap kecamatan,” jelas Koordinator Jaringan Gusdurian Lumajang, A’ak Abdullah Al Kudus, di Lumajang.
Pengawasan dan pemantauan dalam pelaksanaan Pemilu Legislatif bertujuan mendorong transparansi hasil pemilu. Menurut dia, jaringan Gusdurian merupakan kumpulan ratusan kader penggerak komunitas yang setia melanjutkan nilai dan gerakan almarhum Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) melalui jalur kultural atau nonpolitik praktis. “Jaringan Gusdurian digerakkan oleh Alissa Wahid yang merupakan putri sulung Gus Dur dengan tujuan untuk mengimplementasikan program transparansi hasil Pemilu Legislatif,” lanjut A’ak.
Ia menjelaskan program Jaringan Gusdurian untuk Transparansi Hasil Pemilu melibatkan sebanyak 150 relawan yang melakukan pemantauan di 120 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. “Jumlah kabupaten/kota tersebut merupakan daerah yang memiliki komunitas Gusdurian dan salah satunya di Kabupaten Lumajang,” katanya.
Program Jaringan Gusdurian untuk Transparansi Hasil Pemilu, kata dia, sebagai upaya nyata para Gusdurian untuk terlibat aktif dalam pemilu dan memastikan adanya perbaikan kualitas pemilu demi terwujudnya Indonesia yang lebih baik.
Pasar Bojonegoro Lengang
Sementara itu, pasar kota Bojonegoro, bertepatan dengan libur coblosan Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, terpantau lengang. Dari pantauan Bhirawa, Rabu (9/4) pagi, di dalam pasar kota Bojonegoro terlihat lengang tak seramai hari-hari biasa. Jika pada hari biasa, sekitar pukul 06.30 WIB pun sudah ramai lalu lalang warga pengunjung untuk melakukan transaksi jual beli. Seorang pemilik kios didalam pasar, Bagiyo mengaku memberikan suara terlebih dahulu di TPS dekat rumahnya di kelurahan Ledok Kulon, sebelum membuka kiosnya. “Saya mencoblos dulu, lalu baru membuka kios,” katanya.
Padahal setiap hari pasar tersebut selalu ramai dengan rutinitas warga untuk bertansaksi. Hanya beberapa kendaraan roda empat dan dua, terparkir depan pasar untuk mengangkut dan menurunkan barang. Sejak sekitar pukul 07.00 WIB hingga 09.00 WIB, berbagai ruas jalan poros kota, tampak suasana arus lalu lintas lengang ketimbang hari-hari biasanya.
Hanya beberapa kendaraan pribadi yang tampak melintas hingga sekitar pukul 08.00 WIB, sedangkan angkutan kuning yang biasa melewati jalan antara pasar kota ke Dander, tidak terlihat sedkit beroperasi dan libur. Beberapa pasar tradisional, seperti Pasar Kapas, Banjarjo, Kapas, Dander, dan Sumberjo dan juga terlihat sepi dari aktivitas. [yat.bas]

Tags: