Pilih Bekerja atau Wirausaha, Ikutilah Passion

Konsultan manajemen Syafril Riza berbagi strategi untuk mengetahui passion mahasiswa akhir yang ingin bekerja atau berwirausaha. [oky abdul sholeh/bhirawa]

Konsultan manajemen Syafril Riza berbagi strategi untuk mengetahui passion mahasiswa akhir yang ingin bekerja atau berwirausaha. [oky abdul sholeh/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Beban menjadi mahasiswa semester akhir tidak hanya menyelesaikan skripsi sebagai syarat mendapatkan  gelar sarjana strata satu. Lebih dari itu, mereka harus siap untuk memiliki status baru sebagai pegawai, pengusaha atau yang menyedihkan sebagai pengangguran.
Konsultan manajemen Syafril Riza mencoba berbagi dengan para mahasiswa di Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, Selasa (20/9). Syafril mengatakan, baik bekerja atau berwirausaha sebaiknya dilakukan dengan passion. Dia menyebut, passion adalah hasrat seseorang. Siapapun yang bekerja atau berwirausaha sesuai passionnya akan senang menjalaninya. “Ibarat bermain tapi dapat duit. Begitulah bekerja kalau sesuai dengan passionnya,” katanya dalam seminar My Passion: Bekerja atau Berwirausaha? di Unitomo kemarin.
Jika bekerja atau berwirausaha sesuai dengan passion, maka setiap produk atau output yang dihasilkan akan sesuai dengan keinginan hati. Semua produk yang dihasilkan akan menjadi mahakarya. Sebab, apapun yang dilakukan akan dikerjakan berdasarkan cinta. Cara termudah untuk mengetahui passion adalah mengerjakan sesuatu sesuai hobi.
Meski begitu, dia menggarisbawahi bahwa tidak semua hobi adalah passion. Menurut dia, hobi akan menghabiskan uang. Sementara passion akan menghasilkan uang. Hobi adalah aktivitas yang mengurangi stres. Seperti bermain basket atau bermain futsal. Bermain basket atau bermain futsal akan menjadi passion, ketika bermain basket atau futsal itu dilakukan setiap saat. “Hobi itu untuk diri sendiri, sedangkan passion berupaya memberikan pengaruh ke banyak orang,” katanya.
Nah, bekerja dengan berdasarkan passion, kata Syafril, akan terasa lebih menyenangkan. Sebab, orang akan selalu berpikir positif tentang masa depan. Lalu bagaimana menentukan passion? Syafril menyebut, orang yang ahli dalam suatu bidang tertentu belum bidang itu menjadi passionnya. “Ahli akuntansi, belum tentu itu passionnya. Bisa saja dia justru sangat menyukai fotografi,” katanya.
Untuk mengetahui passion diri, terang dia, seseorang harus mencarinya. Caranya, dengan mengikuti beberapa aktivitas yang disuka. Lalu, total dalam mengikuti aktivitas tersebut. “Mumpung masih muda, silakan hidup dalam passion,” ujarnya.
Momen itu dimanfaatkan oleh sejumlah mahasiswa untuk bertanya. Tak terkecuali mahasiswa semester 7 yang bingung lantaran ingin bekerja setelah lulus, namun juga ingin berwirausaha. Untuk mengetahui kecenderungan antara bekerja atau berwirausaha, Syafril mengajak mahasiswa untuk melakukan berbagai kontemplasi. “Saya orangnya ontime nggak ya, kalau tidak ada baiknya berwirausaha. Ijazah SE juga tidak akan sia-sia dengan berwirausaha. Ilmunya bisa dioptimalkan dalam berbisnis,” pungkasnya. [tam]

Tags: